Sentimen
Negatif (93%)
1 Jul 2023 : 08.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Nganjuk, Kebumen, Pacitan, Trenggalek, Yogyakarta, Tulungagung, Bantul, Gunungkidul

Tokoh Terkait

Gempa Yogyakarta: 1 Orang Meninggal, 25 Kali Gempa Susulan

1 Jul 2023 : 08.18 Views 2

Rakyatku.com Rakyatku.com Jenis Media: News

Gempa Yogyakarta: 1 Orang Meninggal, 25 Kali Gempa Susulan

Gempa besar mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menewaskan 1 orang dan menyebabkan 1 luka-luka, sementara 31 rumah rusak, serta terjadi 25 gempa susulan dengan magnitudo 2,8 hingga 4,2, membuat warga panik dan mengungsi dari rumah di beberapa wilayah.

RAKYATKU.COM, YOGYAKARTA - Gempa yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (30/6/2023) malam, menyebabkan 1 orang meninggal dunia, 1 luka-luka, dan kerusakan bangunan masih terus didata.

Angka tersebut mungkin berubah seiring gempa susulan yang tercatat sudah terjadi 25 kali dengan magnitudo berkisar magnitudo 2,8 hingga 4,2.

Data sementara menyebut, satu orang dinyatakan meninggal karena kaget merasakan gempa besar yang mengguncang sekitarnya pukul 19.57 WIB.

Data korban dan kerusakan di Kabupaten Bantul, disampaikan Kepala Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Agus Yuli Herwanta.

"Kejadian gempa tadi berdampak pada 31 kerusakan rumah, sementara data saat ini. Proses pendataan masih berlangsung, 31 rumah itu ada di 12 kecamatan. Dan ada juga yang luka karena berlari takut, jatuh. Ada yang meninggal dunia satu, karena kaget," papar Agus dalam keterangan resmi kepada media pada pukul 22.30 WIB.

Sementara, dari data Tim Reaksi Cepat BPBD DIY hingga pukul 22.00 WIB, ada 40 titik kerusakan di Kabupaten Gunungkidul, 9 titik kerusakan di Bantul dan 5 titik kerusakan di Kulonprogo. Rata-rata kerusakan berupa keretakan dinding rumah dan genteng yang rontok.

Gempa yang mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya kali ini memang relatif cukup besar, dibanding gempa-gempa yang terjadi sebelumnya.

Warga yang terkejut, lari dari rumah dan berkumpul di halaman hingga beberapa saat. Kepanikan juga dilaporkan terjadi di sejumlah pusat massa, seperti di sejumlah mal, pusat wisata kawasan Malioboro, dan pusat kuliner.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengoreksi data awal, dan menyatakan bahwa gempa memiliki kekuatan magnitudo di kedalaman 67 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman, maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah, atau kedalaman menengah akibat adanya aktivitas tumpukan lempeng Indo-Australia yang menumbuk ke bawah lempeng benua Eurasia,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Dwikorita juga mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber gempa, menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan atau patahan naik.

BKMG mencatat, gempa paling keras dirasakan goncangannya di beberapa wilayah, seperti Bantul di Yogyakarta, Tulungagung, Nganjuk, Ponorogi, Pacitan, dan Trenggalek di Jawa Timur, dan Kebumen di Jawa Barat pada skala IV MMI. Kerusakan ringan juga tercatat terjadi di berbagai wilayah sepanjang selatan Jawa, antara Pacitan di Jawa Timur hingga Kebumen di Jawa Tengah.

“Masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan gempa susulan signifikan yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada bangunan yang sudah lemah. Sehingga dihimbau untuk tidak menempati bangunan yang secara strukrtu sudah rusak,” lanjut Dwikorita.

Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, tercatat berbagai kerusakan di rumah warga dan gedung perkantoran di Gunungkidul, Bantul, Pacitan hingga Kebumen.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memaparkan, wilayah Yogyakarta memang merupakan wilayah seismik aktif dan kompleks. Baik di laut maupun darat, terdapat sumber gempa yang potensial.

“Dari laut terdapat zona subduksi yang memiliki potensi magnitude target mencapai 8,7 skal richter dan di daratan terdapat sesar opak yang cukup aktif dan bisa memiliki magnitude target mencapai 6,6,” ujarnya.

Sentimen: negatif (93.9%)