AIS Forum Pertemukan Start-Up dan Inovasi Sektor Biru dengan Investor Potensial Jum'at, 30/06/2023, 10:05 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sangat potensial sektor Ekonomi Biru, terutama yang terkait dengan perikanan, energi terbarukan, pariwisata, transportasi air, pengelolaan limbah, hingga mitigasi perubahan iklim. Berdasarkan data Kamar Dagang Indonesia (KADIN), sektor - sektor ini memiliki potensi yang berdampak langsung pada terciptanya nilai-nilai ekonomi dan mata pencaharian baru, terutama pada masyarakat pesisir melalui industri perikanan berkelanjutan, akuakultur, pariwisata, dan energi terbarukan lainnya dari lautan.
Dalam rangka mengembangkan sektor Ekonomi Biru, Archipelagic and Island States (AIS) Forum menggelar acara bertajuk “Matchmaking Sustainable Solutions: Bringing Investors and Bluepreneurs Together” di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta (26/6/2023). Acara ini merupakan bagian dari program AIS Blue Innovative Solution yang digelar untuk mendorong pertumbuhan wirausahawan dan membuka peluang bagi para inovator di sektor biru untuk mendapatkan pendanaan dari investor - investor potensial di bidang ekonomi biru di Indonesia.
Dihadiri oleh para pejabat dari berbagai kementerian, lembaga negara, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), investor/lembaga keuangan, inkubator/akselerator bisnis, dan beragam startup di Indonesia, pertemuan ini menjadi ajang bagi para inovator biru untuk bertemu dengan investor potensial serta memaksimalkan kerja sama dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi, lebih khususnya terkait ekonomi biru.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang turut hadir dalam acara ini sekaligus memberikan arahan pembuka. Dalam penyampaiannya, ia menekankan beberapa hal terkait bagaimana kerja sama antar lembaga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi biru dan memaksimalkan potensi di dalamnya.
“Acara ini menjadi peran bersama yang penting bagi kita, para pelaku sektor biru untuk menciptakan kesempatan dan berkontribusi langsung demi menciptakan kesejahteraan dan penghidupan yang lebih baik bagi masyarakat pesisir. Saya menghimbau para pemimpin perusahaan, filantropi, startup, Kementerian/Lembaga, untuk terlibat aktif membangun peluang kerja sama yang strategis pada tataran kawasan dan global melalui AIS Forum,” ujarnya.
Acara berlanjut dengan sesi pernyataan komitmen kerja sama dari beberapa pihak yang telah dan akan seterusnya bekerjasama dengan AIS Forum dalam pengembangan sektor ekonomi biru di Indonesia dan negara-negara AIS lainnya. Pada sesi ini, dua (2) entitas secara bergiliran mengambil kesempatan untuk menyampaikan pernyataan komitmen untuk bekerjasama dengan AIS Forum dalam mengakselerasi pertumbuhan sektor ekonomi biru di Indonesia.
Mereka adalah Lazada Indonesia, Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan internasional (Indonesia AID), dan satu perwakilan startup yaitu Azura Indonesia untuk menyampaikan testimoni dukungan AIS Forum terhadap usaha rintisan di sektor biru.
Pernyataan komitmen dan testimoni ini disampaikan secara langsung oleh perwakilan dari masing-masing pihak yakni Ferry Kusnowo, Executive Director Lazada Indonesia, Tormarbulang Lumbantobing, Direktur Utama Lembaga Dana Kerjasama Internasional/ (Indonesia AID), dan Nadea Nabila, Founder & CEO Azura Indonesia. Sesi ini diadakan untuk mendorong komitmen pertumbuhan sektor biru di Indonesia lewat aksi-aksi nyata.
Kusnowo dalam penyampaiannya menggarisbawahi tentang aksi - aksi kerja sama antara Lazada Indonesia dan AIS forum yang telah, sementara, dan akan terus berjalan sebagai bentuk komitmen Lazada Indonesia terhadap keselamatan lingkungan, lebih khususnya lingkungan laut dan sekitarnya. Sementara itu Tormarbulang Lumbantobing dari Indonesia AID menyampaikan keterbukaannya terhadap peluang-peluang pendanaan proyek di sektor biru melalui kerja sama AIS Forum, dan Indonesian AID dengan sepenuhnya akan memberikan dukungan terhadap upaya-upaya memajukan sektor ekonomi biru di negara-negara pulau dan kepulauan.
Mengamini semangat kerja sama tersebut, Nadea Nabila memberikan testimoni bagaimana kerja sama Azura Indonesia dan AIS Forum ikut mengakselerasi aksi nyata yang selama ini telah dilakukan, salah satunya adalah dengan membuka peluang kerja sama ke wilayah Pasifik. Salah satunya Fiji, yang mana Azura Indonesia mendapat kesempatan untuk mengenalkan inovasi mereka, MantaOne kepada masyarakat lokal di Pulau Bau sekaligus memberikan pelatihan tentang bagaimana mengoperasikan mesin kapal elektrik yang ramah lingkungan dan ekonomis tersebut.
Puncak dari acara Business Matchmaking ini adalah pitching session dari beberapa start-up yang bergerak di bidang ekonomi biru, yang mana karya dan inovasi mereka bergerak dalam lingkup empat area fokus dari AIS Forum yakni Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, Ekonomi Biru, Pengelolaan Sampah Plastik Laut, dan Tata Kelola Maritim yang Baik. Sebanyak sepuluh (10) inovator hadir dan mempresentasikan inovasi dan karya mereka.
Adapun sepuluh start-up tersebut adalah Alner, Azura Indonesia, ARHEA, MonMang, Containder, Siklus, Get Plastic, Banoo, Waterhub, dan Bioniqa. Secara berurutan mempresentasikan startup buatan mereka di hadapan para investor dan pemangku kepentingan lainnya, dengan harapan bahwa akan ada kesepakatan yang dihasilkan antara kedua belah pihak setelah sesi pitching.
Dengan terlaksananya acara ini, AIS Forum melalui AIS Blue Hub secara proaktif mendorong startup untuk terus mengembangkan karya dan inovasi mereka, serta ikut membantu menghubungkan para pengembang ini dengan penyandang dana potensial. Di saat yang sama, AIS Forum ikut memberikan ruang bagi para investor dan pemangku kepentingan lainnya yang ingin mendukung pertumbuhan sektor biru di Indonesia.
Peningkatan eksposur multipihak ini diharapkan bisa menjadi katalisator untuk peningkatan kualitas dan sumber daya potensial dari bisnis dan ekonomi di sektor biru di Indonesia. Lebih penting lagi, bertemunya para startup dengan investor potensial, sektor pemerintahan, sektor swasta, filantropi, dan inkubator ekosistem bisnis, bisa membuka peluang besar untuk saling menjalin kolaborasi dan koneksi antar sesama wirausahawan sektor biru.
Archipelagic and Island States (AIS) Forum didirikan dengan tujuan untuk menciptakan kolaborasi dan pembangunan yang konkret di negara-negara pulau dan kepulauan yang tersebar di samudera Atlantik, Hindia, dan Pasifik. Forum ini telah menjadi platform terbuka dalam menangani isu-isu global sejak 2018, dan akan terus berlanjut untuk memperluas aksi nyata di negara-negara pulau dan kepulauan.
Baca Juga: Koster Beri Insentif Khusus bagi Warga Bernama Ketut: Terancam Punah, Bisa Masuk Museum
Sentimen: positif (100%)