Sentimen
Negatif (66%)
29 Jun 2023 : 23.59
Informasi Tambahan

Event: salat Jumat, Idul Adha 1441 Hijriah

Institusi: MUI

Kab/Kota: Tebet, Tebet Timur, Indramayu

Tokoh Terkait

3 Pernyataan Tokoh Soal Al Zaytun Indramayu: Sistem Kemasyarakatan Sudah Mirip Negara

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

29 Jun 2023 : 23.59
3 Pernyataan Tokoh Soal Al Zaytun Indramayu: Sistem Kemasyarakatan Sudah Mirip Negara

PIKIRAN RAKYAT - Polemik Ponpes Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menjadi perhatian pelbagai pihak. Pondok pesantren yang dipimpin Panji Gumilang itu memicu perdebatan di tengah masyarakat.

Beberapa tokoh di Tanah Air telah menyampaikan pernyataannya terkait dengan Al Zaytun. Dari menteri hingga ulama buka suara.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud menuturkan, Ponpes Al Zaytun bakal dievaluasi secara administratif, dengan melihat pelbagai hal.

"Tindakan evaluasinya itu apa? Melihat penyelenggaraannya, melihat kurikulumnya, melihat konten pengajarannya, dan sebagainya," ujar dia, "sehingga hak untuk belajar bagi para santri dan murid-murid di situ tidak akan diganggu, terus berjalan."

Baca Juga: Kenapa Orang Sunda Menyebut Semua Jenis Pasta Gigi sebagai Odol?

Berikut pernyataan 3 tokoh terkait Ponpes Al Zaytun:

1. Muhadjir Effendy

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menilai, Ponpes Al Zaytun mirip komune.

"Komune itu artinya sebuah sistem kemasyarakatan yang sudah mirip negara," tuturnya seusai salat Idul Adha di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta, Rabu 28 Juni 2023.

Di sana terdapat struktur, hierarki, dan regulasi yang telah dibuat dengan sedemikian rupa.

"Regulasi itu sudah dibikin sedemikian rupa yang menekankan kepatuhan kepada pimpinan," ujar Menko PMK itu menegaskan.

Baca Juga: Doa Agar Dilancarkan Berbicara Saat Interview Kerja

Kendati demikian, di Indonesia menurutnya keberadaan komune tidak dilarang selama kegiatannya tak bertentangan dengan hukum yang berlaku.

2. Abdul Mu'ti

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengungkapkan harapannya kepada Pemerintah terkait polemik Ponpes Al Zaytun.

"Dengan adanya berbagai macam polemik mengenai Pesantren Al Zaytun seharusnya sekarang Kementerian Agama, khususnya Direktorat Pesantren sudah membentuk tim khusus, tim investigasi bagaimana sesungguhnya Al Zaytun itu," ujarnya di Masjid Jami Al Huda, Tebet Timur, Jakarta, Rabu.

Dia menilai, Pemerintah mesti segera mengambil sikap di tengah polemik Ponpes Al Zaytun Indramayu.

Baca Juga: Doa Saat Menghadapi Kesulitan Hidup sebagaimana Dibaca Nabi Musa

"Karena itu kami mengimbau, memohon kepada Kementerian Agama jangan diam seribu bahasa," tuturnya, "tapi lakukan sesuai dengan kewenangannya untuk membentuk tim investigasi."

3. Cholil Nafis

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah M Cholil Nafis mengungkapkan, berdasarkan penelitian pihaknya terhadap Ponpes Al Zaytun, ditemukan indikasi yang mengarah penodaan agama, kesesatan, sampai penyimpangan.

Terkait penodaan agama, katanya, hal itu terletak pada ucapan pemimpin Al Zaytun Panji Gumilang yang merendahkan Allah Ta'ala, menyamakan dengan manusia. Selain itu, diketahui pernah meragukan Al-Qur'an sebagai firman Allah Ta'ala, dan menilainya sebagai ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang didapat dari wahyu.

Adapun kesesatan lainnya terkait saf salat yang dibuat merenggang, juga terdapat pernyataan pimpinan Al Zaytun berkenaan khatib perempuan bagi laki-laku dalam salat Jumat.***

Sentimen: negatif (66.7%)