BANTUL - Meninggalnya atlet Hapkido  Kabupaten Bantul, Anindya Asprati (16) tidak saja menyisakan duka mendalam  bagi keluarganya. Tetapi juga keluarga besar KONI Bantul, Pemda Bantul serta pengurus Hapkido Pusat.

Peristiwa yang menimpa putri pasangan  Sudiarto dan Wuri Setyawati warga Dusun Kasihan Kalurahan Tamantirto Kasihan Bantul sungguh diluar dugaan. Kabar duka makin menyesakkan, karena  Anindya dalam waktu dekat juga akan melawat ke Korea untuk bertanding.

Anindya mewariskan sebuah spirit yang perlu dijadikan inspirasi bagi atlet lainnya. Ketua Umum KONI Kabupaten Bantul, Drs HM Gandung Pardiman MM mengatakan, tentunya peristiwa tersebut meninggalkan duka sangat mendalam bagi keluarga.

Anindya punya prestasi cemerlang dalam cabang olahraga yang selama dini geluti. "Informasi yang saya terima, almarhum ini sebentar lagi mau bertanding di Korea. Tetapi Yang  Maha Kuasa berkehendak lain. Tetapi spirit dari almarhum ini harus menjadi teladan  bagi atlet lainnya," ujar Gandung Pardiman disela takziah di rumah duka.

Gandung mengatakan, peristiwa yang baru saja terjadi sebagai sebuah peringatan. "Kejadian ini jadi pelajaran berharga bagi kita untuk berhati-hati. Jangan sampai tragedi kembali terulang. Karena yang bersangkutan punya prestasi sangat bagus sebagai seorang atlet," ujarnya.

Sementara dalam komitmen memajukan olahraga di Kabupaten Bantul. Gandung Pardiman sudah merencanakan melakukan pengecekan atau turun ke bawah dengan sasaran setiap cabang olahraga.

"Dengan turun ke bawah secara langsung itu akan mengetahui, kekurangan-kekurangan yang nantinya dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan," ujar Gandung. (Roy)