Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto bernostalgia saat mengunjungi kantor Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Pandalungan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (3/1/2021). Ia mengaku pernah memasang instalasi pipa air minum perusahaan itu pada 1983.

“Tiga puluh tujuh tahun lalu, ini saya yang membuat. Ada foto saya yang pada 1983 memakai baju merah, celana hitam, memegang HT (Handy Talkie). Itu pada saat saya berdiri di sumur bor P11 Condro dengan Mister John, supervisor dari Belanda,” kata Hendy.

“Dan yang membangun saluran air dari Sultan Agung sampai ke Kaliwates yang putus gara-gara pertokoan Jompo masuk sungai karena tidak diantisipasi, pipanya saya yang memasang di sana. Posisi saya waktu itu bukan pegawai PDAM. tapi tukang yang memasang pipa. Peladin (bahasa Madura, red), tingkatan tukang yang paling bawah, dan yang memasang pipa saya sendiri,” kata Hendy.

Hendy mengatakan, ruangan yang dikunjunginya dulunya adalah gudang perusahaan daerah air minum. “Dulu ada proyek air bersih dari Jawa Timur. Pimpinannya Insinyur Joko Murwanto. Supervisornya Mister Jack. Yang melayani Mister Jack adalah bupati Jember sekarang,” jelasnya.

Hendy berharap Perumdam Tirta Pandalungan semakin maju dengan dukungan masyarakat, media massa, dan perguruan tinggi. “Kalau ingin maju harus bersama-sama. Kalau tidak ingin maju, sendiri saja,” katanya.

Jika keluarga besar Perumdam berkolaborasi tanpa tersekat kelompok-kelompok kepentingan dan saling hujat, Hendy percaya, efisiensi produksi air oleh perusahaan bisa ditingkatkan. Saat ini, tingkat kehilangan air Perumdam mencapai 26 persen. “Kalau dulu ada loss 26 persen, bisa ditutup perusahaan ini karena pembangunannya masih baru,” katanya. [wir/but]