Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow
Tokoh Terkait
Rusia Bergolak, KBRI Moskow Terbitkan Imbauan untuk WNI
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI di Moskow menerbitkan imbauan untuk warga negara Indonesia atau WNI yang tinggal di Rusia. Imbauan itu berkaitan dengan upaya kudeta yang dilakukan oleh Grup Wagner pada Sabtu, 24 Juni 2023.
Dalam arahan yang terdiri dari tujuh poin tersebut, KBRI Moskow meminta WNI agar tetap tenang, pantau dan ikuti arahan dari Gubernur/Pemerintah setempat dan sumber berita resmi untuk kewaspadaan keamanan diri. Pada poin berikutnya, WNI diminta agar selalu membawa dokumen identitas (Paspor) dalam bepergian dan beraktivitas sehari-hari. “Hal ini sehubungan dengan upaya peningkatan penjagaan keamanan di tempat-tempat umum, transportasi umum, sstasiun kereta api, dan juga bandar udara (airport),” tulis KBRI Moskow dalam surat edaran yang diterbitkan di laman instagram resmi.
KBRI Moskow juga meminta agar seluruh WNI di Rusia untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Rostov dan Voronezh hingga situasi setempat kondusif. Secara khusus untuk WNI di wilayah Rostov dan Voronezh agar mematuhi arahan pemerintah setempat untuk tidak keluar rumah/asrama/tempat tinggal apabila tidak ada kendaraan mendesak.
WNI diminta pula melakukan kewajiban lapor diri online di portal peduli WNI https://peduliwni.Kemlu.go.di bagi yang belum melakulannya. KBRI memberikan pula nomor telepon yang bisa dihubungi WNI dalam keadaan mendesak yaitu di nomor telepon +7495951954951, di waktu kerja.
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan KBRI mengimbau seluruh WNI agar tetap tenang. Jumlah WNI di Voronezh adalah 14 orang dan di Rostov 11 orang. Pada Sabtu, 24 Juni 2023, Grup Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin melakukan konvoi menuju Moskow. Grup Wagner sebelumnya mengklaim telah menguasai Kota Rostov.
Namun baru separuh perjalanan, Prigozhin memerintahkan pasukannnya membubarkan diri. Kudeta tak jadi dilakukan setelah adanya pembicaraan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia. Prigozhin menarik mundur pasukannya yang sedang konvoi ke Rusia dan setuju untuk hidup dalam pengasingan di Belarusia.
Berakhirnya drama pemberontakan setengah hati oleh Grup Wagner, disambut oleh Kremlin. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengnatakan bahwa Rusia akan membatalkan kasus pidana terhadap pendiri Wagner Private Military Company (PMC) Yevgeny Prigozhin. “Dia akan meninggalkan Rusia dan pergi ke Belarusia,” ujar Peskov dilansir dari media Russia Today, Minggu, 25 Juni 2023.
Peskov mengatakan bahwa para pejuang Wagner tidak akan dianiaya. Presiden Rusia Vladimir Putin mempertimbangkan upaya mereka di garis depan konflik Ukraina. Peskov menjelaskan bahwa tim Presiden Putin “selalu menghormati prestasi mereka”. Adapun pasukan Wagner yang tak ikut memberontak, akan diizinkan untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, menurut Peskov.
(Zs/Tmp)
Sentimen: positif (79.9%)