KBRN, Jakarta: Basarnas menyatakan, tim evakuasi tidak menemukan Black box pesawat SAM Air PK-SMW. Seluruh penumpang dan pilot pesawat tersebut semuanya tewas.

"Sesuai keterangan personel tim evakuasi yang mencapai titik pesawat PK-SMW bahwa telah dilakukan upaya pencarian terhadap black box. Namun, tim Basarnas hanya menemukan puing pesawat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi dalam keterangan tertulis, Rabu (28/6/2023).

Henri mengatakan, pesawat SAM Air PK-SMW saat ditemukan dalam kondisi hancur lebur. Bagian pesawat yang masih terlihat utuh, hanya ekor pesawat karena tersangkut cabang pohon di hutan Papua Pegunungan.

"Sementara itu, puing badan pesawat tertahan pada longsoran. Sisi kiri dan sisi kanan (posisi) pesawat adalah jurang terjal," ucap Henry.

Kemudian, Henry mengungkapkan, Basarnas menerjunkan tim evakuasi pada drop zone flight I berjumlah delapan personel. Kemudian, flight II berjumlah empat personel.

"Proses penjemputan tim evakuasi berlangsung aman, seluruh tim evakuasi berjumlah 12 personel (Basarnas enam dan Kopasgat enam). Seluruhnya telah tiba di Bandara Wamena dalam keadaan selamat, aman dan terkendali," ujar Henri.

Diketahui, Pesawat Gran Caravan milik SAM Air mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh. Tepatnya, di perbukitan Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, pada 23 Juni 2023 lalu.

Pesawat tersebut membawa enam orang, empat di antaranya merupakan penumpang. Pesawat itu diawaki pilot Hari Permadi dan kopilot Levi Murib.

Empat penumpang di pesawat itu yakni Bartolomeus (34), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17), dan Kilimputni (20). Pesawat bernomor register PK-SMW itu terbang dari Bandara Eleim dengan tujuan Kampung Poik, Distrik Welarek, pukul 11.10 WIT.

Namun, sampai sampai pukul 12.20 WIT, pesawat belum juga mendarat di Distrik Poik. Setelah dicari, pesawat itu ditemukan jatuh di perbukitan yang berjarak 12 kilometer arah timur Bandara Eleim.
​