Sentimen
Positif (66%)
26 Jun 2023 : 06.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta

Partai Terkait

Capres Pandir dan Hobi Culik, Demokrat Berikan Bukti Butet Pernah Dibantu Megawati Saat Sedang Sakit Senin, 26/06/2023, 06:00 WIB

26 Jun 2023 : 13.00 Views 2

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Capres Pandir dan Hobi Culik, Demokrat Berikan Bukti Butet Pernah Dibantu Megawati Saat Sedang Sakit
Senin, 26/06/2023, 06:00 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Demokrat Renanda Bachtiar turut mengomentari pernyataan budayawan Butet Kartaredjasa yang membuat puisi bernada sindiran dengan menyebut capres 'pandir' dan capres yang suka menculik.

Menurut Renanda, Butet wajar saja dia membuat puisi seperti itu karena Butet pernah mengakui sendiri bahwa dibantu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat ia tengah sakit.

Banyak yang menuding, sindiran Butet itu diarahkan kepada Anies Baswedan dan Prabowo Subianto sebagai capres yang digadang-gadang jadi pesaing capres dari PDIP Ganjar Pranowo.

"Pantesan. Bisa dimengerti sih. Tapi apa harus segitunya sampai jelek-jelekin Anies bahasanya lebih kasar dari buzzer bayaran? Saya rasa kok ga pantas ya sampean disebut budayawan. Cerita Butet Kertaradjasa Dibantu Megawati saat Sedang 'Jatuh," tulis Renanda di akun Twitter-nya.

Pantesan... Bisa dimengerti sih.. Tapi apa harus segitunya sampai jelek2in Anies bahasanya lebih kasar dari buzzer bayaran? Saya rasa kok ga pantas ya sampean disebut budayawan

Cerita Butet Kertaradjasa Dibantu Megawati saat Sedang 'Jatuh' https://t.co/fdqtDp1caB

— Renanda Bachtar (@renandabachtar) June 24, 2023

Sementara itu, Jubir Menteri Pertahanan, Dahnil Simanjuntak memberikan jawaban atas puisi yang dibacakan Butet. Ia mengaku, bosnya tak mau terpancing dengan pernyataan yang dilontarkan oleh seniman asal Yogyakarta tersebut.

"Yang terpenting Mas Butet sehat selalu. Dan kita sama-sama bersyukur Mas Butet kembali bugar. InsyaaAllah Pak Prabowo dan seluruh kader beliau berkomitmen jaga persatuan dan tidak ingin merawat benci. Kompetisi politik harus menggembirakan dan tidak mengorbankan persatuan," tulis Dahnil.

Sebelumnya, Butet dalam acara puncak Bulan Bung Karno di Stadion GBK membacakan puisi yang dinilai menyerempet dan menyindir capres lain.

"Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir. 

Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal.

Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik," kata Butet.

Baca Juga: Kenapa Anak Kita Harus Ambil Jurusan Sekretaris?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Sentimen: positif (66.6%)