Sentimen
Positif (95%)
25 Jun 2023 : 07.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor, Gambir

Tokoh Terkait

Sejarah Istana Negara Jakarta, Awalnya Kediaman Pribadi Warga Belanda

25 Jun 2023 : 07.10 Views 2

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Sejarah Istana Negara Jakarta, Awalnya Kediaman Pribadi Warga Belanda

POJOKSATU.id, JAKARTA— Istana Negara merupakan Istana Kepresidenan Indonesia yang terletak di Jalan Veteran, Jakarta Pusat.

Istana Negara juga terletak satu kompleks dengan Istana Merdeka yang letaknya di bagian selatan Istana ini.

Dengan total luas keseluruhannya mencapai 68,000 m², kompleks ini meliputi 3 bangunan penting lainnya seperti Bina Graha, Wisma Negara, dan kantor Kementerian Sekretariat Negara.

Yang menjadi perbedaan antara kedua Istana ini yaitu Istana Negara menghadap ke arah Jalan Veteran, sedangkan Istana Merdeka menghadap ke arah Medan Merdeka.


Sebagai pusat kegiatan pemerintahan negara, saat ini Istana Negara menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara yang bersifat kenegaraan, antara lain seperti pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara, pembukaan musyawarah dan rapat kerja nasional, kongres bersifat nasional dan internasional, serta jamuan yang bersifat kenegaraan.

Sementara fungsi Istana Merdeka hanya digunakan untuk menyelenggarakan acara-acara tertentu saja.

Hal ini diawali pada 17 Agustus 1950, yang menjadi saat pertama kali dalam sejarah dilakukan peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka.

Pada awal masa pemerintahan Republik Indonesia, Istana Merdeka sempat menjadi saksi sejarah penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949.

Waktu itu Indonesia diwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan kerajaan Belanda diwakili AHJ Lovink, wakil tinggi mahkota Belanda di Indonesia.

Dalam upacara yang mengharukan itu bendera Belanda diturunkan dan bendera Indonesia dinaikkan.

Ratusan ribu masyarakat yang memenuhi tanah lapangan dan tangga-tangga gedung ini diam mematung dan meneteskan air mata ketika bendera Merah Putih dinaikkan.

Ketika Sang Merah Putih menjulang ke atas dan berkibar, maka rakyat yang hadir di depan gedung ini menyambut dengan teriakan ‘Merdeka! Merdeka!’.

Sejak saat itu Istana Gambir ini dinamakan Istana Merdeka.

Sejarah Istana Negara

Istana Negara pada awalnya merupakan kediaman pribadi seorang warga negara Belanda yang bernama JA van Braam.

Ia mulai membangun kediamannya pada tahun 1796 di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten hingga tahun 1804 atau masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes Sieberg.

Pada awalnya di kompleks Istana di Jakarta ini hanya terdapat satu bangunan, yaitu Istana Negara. Gedung yang mulai dibangun 1796 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten dan selesai 1804 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes Siberg ini semula merupakan rumah peristirahatan luar kota milik pengusaha Belanda, J A Van Braam.

Kala itu kawasan yang belakangan dikenal dengan nama Harmoni memang merupakan lokasi paling bergengsi di Batavia Baru.

Pada tahun 1820 rumah peristirahatan van Braam ini disewa dan kemudian dibeli pada tahun 1821 oleh pemerintah kolonial untuk digunakan sebagai pusat kegiatan pemerintahan serta tempat tinggal para gubernur jenderal bila berurusan di Batavia.

Para gubernur jenderal waktu itu kebanyakan memang memilih tinggal di Istana Bogor yang lebih sejuk.

Tetapi kadang-kadang mereka harus turun ke Batavia, khususnya untuk menghadiri pertemuan Dewan Hindia, setiap Rabu.

Rumah van Braam dipilih untuk kepala koloni, karena Istana Daendels di Lapangan Banteng belum selesai.

Tapi setelah diselesaikan pun gedung itu, Istana Daendels hanya dipergunakan untuk kantor pemerintah. (ikror/pojoksatu)

Sentimen: positif (95.5%)