Pengawas Pembina (paling kiri) didampingi Kepala SMAN 1 Imogiri memperhatikan alat penjernih air buatan siswa. (foto: warisman)

Krjogja.com - BANTUL - Dengan menggali pontensi daerah, SMAN 1 Imogiri Bantul menggelar panen karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah, Rabu (21/6/2023).

Siswa kelas X berjumlah 214 orang memamerkan karyanya dengan tema 'Kelola lingkunganku selamatkan bumi, semangat wirausaha muda kembangkan potensi daerah'. Penjelasan ini disampaikan oleh Kepala SMAN 1 Imogiri Yuliantara MPd saat membuka acara.

"Kita gali potensi yang ada di sekitar sekolah, kita coba kembangkan agar produk Imogiri juga dikenal di luar daerah," kata Yuliantara.

Menurutnya di Imogiri ada sentra batik, sentra pembuatan wayang kulit, sentra jamu gendong, dan sentra pembuatan keris. Sekolah juga tidak jauh dari makam raja-raja dan seniman. Aset daerah perlu digali untuk diangkat ke tingkat yang lebih tinggi.

Selain berproduksi, siswa dibekali pula kemampuan wirausaha, yang nantinya akan bermanfaat bagi masa depannya. Selain itu siswa diperkenalkan dengan pengelolaan lingkungan.

Karya siswa yang dipajang pada pameran itu di antaranya jamu instan seperti kunir asem, beras kencur, wedang uwuh dan jahe sere. Kemudian telur asin dengan rasa asli maupun rasa bawang dan rendang. Criping pisang, rasa asli, manis, balado dan pedas. Jamur crispy rasa asli dan balado.

Untuk pengelolaan lingkungan, ada pot bunga dari kain, kompos, pembibitan tanaman, cocodama, penjernihan air, desain sablon kaos, poster dan komik. Panen karya menampilkan pula film pendek, video sinematik, tulisan teks esai, teks prosedur dan teks ekspalanasi.

Kegiatan ini menurut Kepala SMAN 1 Imogiri merupakan yang kedua. Sebagai sekolah yang berbasis budaya, siswa tampil di panggung membawakan tarian Jawa, pembacaan geguritan (puisi berbahasa Jawa) musik dan nyanyi.

Pengawas Pembina SMAN 1 Imogiri Drs Rohmat MPd mengatakan kegiatan tersebut membangkitkan siswa bukan hanya kemampuan mata pelajaran intrakurikuler, tetapi juga kemampuan ekstrakurikuler yang kelak bisa menjadi modal hidup siswa di masa depan.

Acara dihadiri pula oleh Forkompimka Imogiri, kepala sekolah sekitar, komite sekolah dan undangan lainnya. Tamu undangan diberi kesempatan mencicipi minuman produk siswa, kemudian meninjau karya yang dipamerkan dan dijual. (War)