Sentimen
Positif (99%)
24 Jun 2023 : 15.05
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Institusi: Universitas Al Azhar Indonesia, Indonesia Political Review

Kab/Kota: Depok

Partai Terkait

Kaesang Harga Mati Gabung PDIP, Jika Tidak Akan Ada Malapetaka

24 Jun 2023 : 22.05 Views 2

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Kaesang Harga Mati Gabung PDIP, Jika Tidak Akan Ada Malapetaka

AKURAT.CO  Keinginan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), maju dalam kontestasi pemilihan wali kota (Pilwalkot) Depok menjurus ke arah yang lebih serius. Hanya saja, saat ini Kaesang belum menentukan sikap untuk bergabung dengan PDIP sebagai kendaraan politiknya. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai keinginan Kaesang untuk maju sebagai bakal calon di pilkada Depok harus dibarengi dengan pilihan untuk bergabung dengan PDIP. Sebab jika tidak peluang Kaesang akan sulit dan berdampak kepada keluarga besarnya. 

"Kita tahu kaesang belum punya partai, tapi keluarga besarnya kan sudah berada di PDIP itu mau tidak mau harus. Kalau tidak kan bisa dipecat. Seperti pada kasus Gubernur Maluku yang istrinya beda partai," kata Ujang saat dihubungi di Jakarta, Jumat (23/6/2023). 

baca juga:

Diketahui bahwa awal mula Kaesang dirumorkan maju dalam kontestasi Pilwakot Depok karena manuver politik dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memasang fotonya di sekitar jalan protokol kota Depok. 

Ujang mengatakan jika hanya didukung PSI, peluang Kaesang untuk maju Pilwakot Depok hanya sebatas mimpi di siang bolong.

"Saya melihat dalam konteks ini, PSI juga tidak bisa mengusung kaesang karena hanya memiliki satu kursi di kota Depok. Jadi kalau PSI mau mengusung kaesang harus gabung dengan PDIP," ujarnya. 

Lebih lanjut, Dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu menuturkan peluang Kaesang mendapat restu dari PDIP terbuka lebar selagi putra bungsu Presiden Jokowi itu memilih bergabung dengan PDIP. Tetapi, lanjut dia, peluang memenangkan kontestasi pilwakot Depok tidak akan mudah diraih karena PKS menguasai Depok. 

"Kuncinya nanti itu tergantung pada presiden terpilih, kalau presiden nanti dari orang jokowi maka kemungkinan menang di kota Depok besar," pungkasnya.[]

Sentimen: positif (99.9%)