Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tangerang, Pulo, Setiabudi, Menteng, Menteng Atas
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Kisah Haru Muhammad Fajri, Pria Obesitas yang Dievakuasi Dramatis, Dimakamkan dengan Pulley System
Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional
POJOKSATU.id, JAKARTA — Muhammad Fajri (27) warga Kelurahan Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, menyisakan kisah haru. Pria obesitas berbobot 300 kg ini berpulang ke Rahmat Allah.
Muhammad Fajri yang memiliki bobot tubuh 300 Kilogram mesti dievakuasi menggunakan forklift hanya untuk keluar dari rumahnya di gang sempit.
Kala itu, Fajri hendak berobat ke sebuah rumah sakit usai mengalami kecelakaan motor pada awal Juni 2023 lalu.
Fajri sendiri terakhir dirawat 14 hari di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Fajri hingga menghembuskan napas terakhirnya.
Kisah Fajri viral di media sosial karena harus melibatkan pihak Damkar dan BPBD untuk proses evakuasinya.
Semua berawal saat Fajri hendak dibawa berobat akibat sakit usai mengalami kecelakaan.
“Namanya Muhammad Fajri 27 tahun beratnya 300 kilogram lebih. Kami mendapat laporan dari warga langsung, kemudian anggota (ke lokasi) untuk melakukan evakuasi,” kata Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi kepada wartawan, Kamis (7/6/2023).
Mulyadi mengatakan petugas sempat kesulitan untuk mengevakuasi Fajri karena bobot tubuhnya. Evakuasi pun memakan waktu kurang lebih dua jam.
“Sampai ke lokasi jalannya sempit dan beban tubuhnya terlalu besar, kita angkat juga berat enggak keangkat. Kami melakukan evakuasi dengan bongkar pintu, tapi pun tidak bisa keangkat,” tuturnya.
Fajri pun harus diangkat menggunakan forklift dan dibawa menggunakan mobil pikap. Fajri pun dirujuk ke RSUD Kota Tangerang untuk ditangani.
Namun, pihak RSUD Kota Tangerang tak memiliki alat yang memadai untuk merawat Fajri sehingga harus dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Setelah dirujuk dengan proses dramatis pula, Fajri dirawat selama dia pekan di RSCM. Usai dirawat dengan sejumlah pertolongan intensif, Fajri meninggal dunia.
“Hari ini kami menyampaikan kabar duka innalillahi wa innailaihirojiun setelah berjuang selama sekitar 14 hari tim kami di RSCM telah melakukan yang terbaik,” kata Pelaksana Tugas Direktur Pelayanan Operasional RSCM Renan Sukmawan di RSCM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023).
Menurut Dokter Spesialis Anastesi RSCM, dr Sidharta, kondisi Fajri saat dirujuk sudah dalam keadaan buruk. Hal itu disebabkan karena Fajri terdeteksi mengalami infeksi di kaki dan paru-paru.
“Sebenarnya tuan MF ini sekitar beberapa bulan yang lalu sudah disarankan juga untuk ke RS terkait kaki sebelah kanannya yang memang ada infeksi. Namun beliau masih belum mau untuk ke RS, sehingga akhir kondisinya semakin menurun, sehingga beliau dibawa ke RS,” kata Sidharta.
“Jadi memang kondisi tuan MF sendiri saat datang ke rumah sakit kami memang kondisinya dalam kondisi yang tidak baik,” jelasnya.
Sidharta membeberkan, bahwa dalam sebulan terakhir Fajri tidak bisa tidur terlentang. Bahkan, saat masuk ke ruang perawatan, Fajri mengalami kendala medis terkait kardio respirasi atau masalah paru-paru dan jantung.
“Setelah itu tuan MF setelah di sini sesaknya semakin memberat, sehingga membutuhkan bantuan pernapasan. Bantuan pernapasan, dipasang ventilator,” ujar dia.
Akibat infeksi di kaki dan paru-parunya yang semakin berat, Fajri mengalami syok sepsis. Syok sepsis merupakan suatu keadaan di mana terjadi respons tubuh terhadap infeksi yang berat.
Sidharta menuturkan infeksi berat itu telah diatasi dengan pemberian antibiotik. Dia menyebut syok sepsis juga terjadi akibat kegagalan organ tubuh.
“Kemudian ciri-ciri syok sepsis lainnya kegagalan organ. Jadi dia mulai gagal organ jantungnya, pembuluh darahnya, tekanan darahnya mulai turun, ginjalnya bermasalah juga. Karena syok sepsinya,” jelasnya.
Dimakamkan dengan Pulley System
Fajri dimakamkan di TPU Menteng Pulo yang berlokasi di Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan. Proses pemakaman itu bahkan melibatkan Tim Damkar dan Basarnas untuk membantu proses pemakaman dengan menggunakan pulley system.
Jenazah Fajri kembali diturunkan dari ambulans menggunakan forklift manual. Belasan petugas dari Damkar, petugas RSCM, dan Basarnas turut membantu hingga ke pusara yang sudah disiapkan.
Kepala Regu Damkar Jakpus Rofi’e menjelaskan prosesi jenazah Fajri menuju liang lahad. Jenazah Fajri akan dinaikkan menggunakan tripod besi yang disesuaikan dengan bobot yang dibawa.
“Prosesinya nanti kita naikin menggunakan pulley system menggunakan tripod,” ujar Rofi’e di lokasi.
Awalnya, tim Damkar menarik tali sling baja yang tersambung dengan tripod itu untuk membuat posisi jenazah sesuai dengan liang lahad. Jenazah Fajri kemudian diturunkan ke liang lahad secara perlahan.
Usai dimakamkan, keluarga tampak menaburkan bunga di atas pusara Fajri. Tabur bunga tersebut diakhiri dengan lantunan doa untuk Fajri.
Ibunda Fajri yang termenung dan tak kuasa meneteskan air mata saat melihat sang buah hati dimakamkan ke tempat peristirahatan terakhir.
Reporter: Fandi
Sentimen: negatif (100%)