POJOKSATU.id, JAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah berharap Pilpres 2024 diikuti 3 Paslon pasangan capres cawapres.

Menurut Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, 3 paslon tersebut agar tidak terjadi polarisasi di tengah masyarakat seperti Pilpres 2019 jika hanya diikuti 2 pasang capres cawapres.

“Di dunia pendidikan itu kalau cuma dua kan seperti milih soal B (Benar, red) atau S (Salah, red). Kalau nggak B, ya S. Ternyata dipilih B, ternyata S. Dipilih salah, ternyata benar,” kata Mu’ti, Jumat (23/6/2023).

Mu’ti mengatakan, polarisasi yang terjadi saat hanya ada dua paslon yang bertarung di pilpres lalu sampai saat ini belum sepenuhnya reda.

Karena itu, lanjut Mu’ti, Muhammadiyah mengusulkan supaya minimal ada tiga paslon di Pilpres 2024 .

“Syukur kalau bisa empat. Karena apa? Kalau kita lihat kontestasinya itu kan memungkinkan,” katanya.

“Kalau dua pasang, saya pinjam istilahnya Rhoma Irama itu terlalu,” sambungnya Mu’ti.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan siapa pun yang akan terpilih menjadi presiden hasil Pilpres 2024, tentu akan menjadi pimpinan eksekutif dan kepala negara.

“Dalam konteks menjadi kepala negara, dia harus menjadi milik semua golongan,” ujarnya.

“Jadi, dari mana pun dia dicalonkan dan nanti mungkin berkoalisi, tetapi dia harus menjadi negarawan, mengutamakan kepentingan politik kebangsaan dan kenegaraan,” sambung Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Reporter: Mufit