Sentimen
Positif (100%)
23 Jun 2023 : 01.30
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Institusi: Universitas Diponegoro

Kab/Kota: Semarang, Depok, Kendal, Solo

Partai Terkait

Rudy Dukung Wali Kota Solo Gibran Maju ke Pilgub Jateng 2024

23 Jun 2023 : 08.30 Views 3

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

Rudy Dukung Wali Kota Solo Gibran Maju ke Pilgub Jateng 2024

SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo di The People's Cafe, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023). Rudy, panggilan Hadi Rudyatmo, mendukung Gibran Rakabuming Raka maju ke Pilgub Jateng 2024. (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua DPC PDIP Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mendukung Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah.

Berdasarkan survei sejumlah lembaga, Gibran sangat potensial untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Tengah daripada ke DKI Jakarta atau menjadi cawapres Prabowo Subianto.

PromosiCucok Bun! Belanja Makeup di Tokopedia Sekarang Bisa Dicoba Meski Lewat Online

“Selama Ketua Umum mendukung dan itu hak dari semua warga negara Indonesia untuk mencalonkan dan dicalonkan. Saya hukumnya wajib mendukung dan memenangkan,” ujar Rudy di The People’s Cafe, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023) malam.

Selama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga mendukung terkait dengan pencalonan Gibran, Rudy sebagai kader akan tegak lurus mengikuti arahan partai.

Rudy menegaskan siapa pun yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), baik itu Gibran Rakabuming Raka maupun Kaesang Pangarep, akan tetap didukung.

Menurut dia, yang terpenting calon pemimpin tersebut telah melalui mekanisme yang ada di partai berlogo banteng moncong putih itu dan mendapatkan rekomendasi dari Megawati.

“Entah itu Mas Gibran, Mas Kaesang maju di Depok, mau maju di Solo, semua dilalui mekanismenya dan Ketua Umum merekomendasi,” tambah Rudy, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Saat disinggung awak media terkait sejauh apa pembicaraan di internal PDIP terkait dengan pencalonan Gibran, dia mengatakan partainya saat ini tengah fokus pada pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (pileg).

Sebelumnya, akademikus Universitas Diponegoro Semarang Retna Hanani mengatakan Gibran Rakabuming Raka dan Dico Ganinduto yang sama-sama tokoh muda berpeluang bersaing dalam konstelasi posisi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024.

“Kemungkinan mereka malah akan berkompetisi. Kalau untuk menyatukan, saya kira agak riskan,” katanya saat diskusi bertajuk Peluang Pemimpin Muda dalam Pilkada Jawa Tengah 2024 yang digelar Komunitas Transformasi Kota (Kotta) di Semarang, Rabu (5/4/2023).

Gibran yang notabene putra sulung Presiden Joko Widodo adalah Wali Kota Solo sedangkan Dico adalah Bupati Kendal yang kader Partai Golkar.

Pengajar FISIP Undip itu memperkirakan elektabilitas kedua tokoh muda itu sama-sama tinggi di kalangan anak muda.

Akan tetapi, tidak bisa menafikan konstelasi politik yang cukup mapan di Jateng.

“Secara proporsional anak muda itu sebanyak 31-33 persen, itu suara besar. Akan tetapi, kita harus memperhatikan konstelasi politik yang cukup mapan di Jateng bahwa harus ada representasi dari kelompok nasionalis dan agama,” katanya.

Direktur Eksekutif AKSARA Research and Consulting Hendri Kurniawan menyampaikan hasil survei yang menunjukkan kedua tokoh itu mendapatkan dukungan tertinggi dari kalangan pemilih muda di Jateng.

Dengan elektabilitas yang tinggi, Hendri justru menyoroti peluang mereka berdua dipasangkan sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng pada Pilkada 2024.

Berdasarkan survei AKSARA pada tanggal 15-25 Januari 2023 terhadap 800 responden di Jawa Tengah berusia 17-39 tahun, pasangan Gibran-Dico mendapatkan tingkat keterpilihan tertinggi sebesar 31,8 persen.

“Dua pemimpin muda ini dinilai berhasil memimpin daerahnya masing-masing sehingga dipandang layak untuk memimpin Jateng ke depan,” katanya.

Sementara itu, Adi Prayitno selaku Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia mengingatkan tipikal pemilih yang masih pragmatis menjadi pekerjaan rumah bagi demokrasi di Indonesia.

Artinya, kata dia, pemilih di Indonesia masih cenderung memilih calon yang mau memberikan sesuatu yang bersifat praktis atau imbalan ketimbang melihat calon dari program-program yang mereka tawarkan.

Sentimen: positif (100%)