POJOKSATU.ID, TANGSEL – Konten kreator TikTok Richard Theodore menuai sorotan usai video test kejujuran yang dinilai menghina orang Nusa Tenggara Timur (NTT) karena dinilai tidak jujur soal ponselnya yang tertinggal di sebuah warung menjadi kontroversi.

Baru-baru ini, muncul sebuah video yang dinarasikan rumah Richard Theodore di kawasan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) dikepung ratusan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tampak dalam video itu ratusan orang menggeruduk sebuah gedung saat malam hari yang ternyata bukan rumah Richard melainkan Kantor Polres Tangsel.

Ternyata video yang dinarasikan tak terkait dengan Richard Theodore karena dipastikan hoaks.

Dalam video itu juga dilengkapi keterangan dan narasi berupa peringatan untuk Richard Theodore. Namun, dalam video itu tertaut tanggal perekaman yakni 5 April 2023 pukul 23.42 WIB.

“Ingat Richard Theodore kami dimana-mana seluruh se-Jabodetabek kami ada di situ, jangan kau mau coba-coba orang tua kami dengan kejujuran, karena kami dilahirkan sudah dididik apa artinya kejujuran,” tulis dalam video yang beredar seperti dilihat Pojoksatu.id, Minggu (18/6/2023) .

Menurut Kasi Humas Polres Tangsel Ipda Galih video tersebut bukan aksi pengepungan rumah Richard Theodore (RT) yang dinilai menyinggung masyarakat NTT. Ia memastikan video itu hoaks dan tak ada aksi penggerudukan tersebut.

“Terkait video yang disertakan narasi bahwa rumah RT digeruduk tidak benar. Jadi, kami pastikan video tersebut tidak benar atau hoaks,” kata Galih kepada wartawan, Minggu (18/6/2023) malam.

Galih meluruskan jika video yang beredar di TikTok itu adalah video lama terkait kasus yang berbeda pula. Lokasinya pun bukan di rumah Richard Theodore tapi di Gedung Polres Tangsel yang berlokasi di Serpong.

“Itu video lama. Lokasi di video tersebut bukan rumah RT. tapi lokasi dalam video itu adalah Mapolres Tangsel saat tangani kasus debt collector yang dikeroyok oleh sekelompok orang. Kejadian itu sudah lama sekitar bulan April 2023,” ucap Galih.

Galih memastikan pihaknya sudah mengecek rumah Richard Theodore dan dipastikan tak ada aksi penggerudukan. Setelah dicek kediaman Richard Theodore bukan di wilayah hukum Polres Tangsel.

Untuk itu pihaknya mengimbau agar masyarakat selektif dan cerdas menyaring informasi di media sosial agar tak terprovokasi. Masyarakat diimbau untuk tidak terprovokasi informasi yang belum jelas kebenarannya.

“Kami mengimbau dan berharap agar warga masyarakat atau pihak-pihak yang terkait tidak terprovokasi terkait adanya video tersebut,” tutup Galih.

Reporter: Fandi