Sentimen
Negatif (61%)
21 Jun 2023 : 02.04
Informasi Tambahan

Hewan: Domba

Kab/Kota: Angke

Kasus: kebakaran

Partai Terkait

Pemkot Jakbar Temukan Ada 108 Jiwa yang Tinggal di Kolong Tol Angke

21 Jun 2023 : 09.04 Views 2

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Pemkot Jakbar Temukan Ada 108 Jiwa yang Tinggal di Kolong Tol Angke

Sebelumnya, permukiman warga di kolong Tol Angke, Jakarta Barat viral di media sosial. Kondisi kampung di bawah Tol Angke itu viral setelah diunggah akun YouTube Bang Brew TV.

Pada unggahan videonya itu, dijelaskan Kolong Tol Angke disulap warga menjadi permukiman dengan fasilitas yang memadai. Bahkan, ada aliran listrik yang mengaliri tiap rumah di bawah kolong Tol Angke tersebut.

Dari video tersebut, nampak tidak hanya ada rumah penduduk di bawah kolong tol. Tapi juga ada sekolah bernama Sekolah Pondok Domba Kolong dan satu mushala yang terlihat tengah dalam kondisi pembangunan.

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan keberadaan warga yang tinggal di kolong Tol Angke, Jakarta Barat berbahaya. Terlebih, kata dia terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran di wilayah sekitar kolong.

"Itu bahaya loh, kalau dia tiba-tiba kebakaran kan dulu pernah kebakaran tuh dulu di jembatan kolong, ada yang retak kolong tolnya," kata Prasetyo kepada wartawan, Selasa (20/6/2023).

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini menyoroti, permukiman warga di kolong Tol Angke sebagai masalah klasik yang hingga saat ini tidak dapat diselesaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Dia menilai keterlibatan Pemprov DKI Jakarta kurang dalam persoalan ini.

"Kalau itu masalah klasik, pemerintah daerah seharusnya kan ada satpol yang di wilayah ada lurahnya di wilayah. Kalau ada pemerintah didalam situ orang gak mungkin (Tinggal disitu)," jelas dia.

Menurut Prasetyo, Pemprov DKI Jakarta harusnya mampu mengatasi keberadaan permukiman di kolong Tol Angke bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang ada.

"Kalau provinsi kan ada forkopimda, tinggal komunikasi dengan aparat terkait, ngomong di sosialisasikan," ucapnya.

Sentimen: negatif (61.5%)