Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Indramayu
Tokoh Terkait
Panji Gumilang
Setelah Sekian Lama Viral Akhirnya 'Circle' Panji Gumilang Bersaksi, Ternyata Sang Dedengkot Ponpes Al Zaytun Adalah Sosok yang.......
TVOneNews.com Jenis Media: News
tvOnenews.com – Panji Gumilang menjadi salah satu nama yang kerap muncul di berbagai pemberitaan media beberapa waktu terakhir.
Hal ini lantaran pondok pesantren yang dimpimpin oleh Panji Gumilang, Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu menuai kontroversi.
Viralnya Ponpes Al Zaytun lantaran tersebar sebuah video yang menunjukkan ibadah Shalat Idul Fitri 1444 H. Sekilas tidak ada yang aneh dari video tersebut, namun jika diperhatikan lebih lanjut ada jemaah wanita yang berada satu shaf dengan jemaaf laki-laki tanpa pembatas apapun.
Ternyata setelah ditelusuri lebih lanjut, Ponpes Al Zaytun juga pernah beberapa kali tersandung kasus di Mabes Polri.
Diketahui pada tahun 2011 pondok pesantren yang berlokasi di Indramayu ini pernah diduga terlibat sebagau pusat gerakan Negara Islam Indonesia (NII).
Selain itu, pengajaran Ponpes Al Zaytun Indramayu juga disebut-sebut bertentangan dengan ajaran Islam sehingga membuat banyak orang yang mempertanyakan alasan Ponpes Al Zaytun masih berdiri.
Tim Fakta tvOne menelusuri sejumlah orang yang berhubungan dengan Panji Gumilang dan menjawab kecurigaan publik akan dugaan aliran NII KW 9 yang bermuara di Pondok Pesantren Al Zaytun.
Profil Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji GumilangTiara Harahap mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, yang diketahui mendapat kepercayaan langsung dari Panji Gumilang sebagai dosen di Universitas Al Zaytun sejak tahun 2013.
Tiara Harahap dalam kesempatan tersebut bertanya mengenai kepribadian dari Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al Zaytun pada Kivlan Zen. Diketahui Kivlan telah 10 tahun lamanya mengenal sosok Panji Gumilang.
"Masih sama dari pertama kenal, gak ada perubahan saya lihat, tegas orangnya, aturan, pimpinan kepada bangsa dan negara, nggak neko-neko," ujar Kivlan Zen yang dilansir dari Youtube tvOnenews.
Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ini membantah juga soal tudingan soal adanya ajaran sesat, membentuk NII (Negara Islam Indonesia) hingga membuat pasukan.
"Saya sepanjang di situ, gak pernah saya lihat ada kasak kusuk orang-orang yang datang untuk membicarakan bentuk Negara Islam Indonesia, membuat tentara, membuat badan intelijen sendiri, tidak ada," tambahnya.
Namun yang ada menurut Kivlan Zen, sosok Panji Gumilang sangat kuat rasa kebangsaannya dan nasionalismenya.
"Tapi ada berdasarkan bimbingan yang ruh-ruh Islami, biasanya kita Pancasila kan menjalankan agama masing-masing," tuturnya.
"Bahwa orang dia menyimpang ajarannya, sejauh ini saya tidak melihat karena kalau dia mengucapkan Assalamu Alaikum ya Assalamu Alaikum," sambungnya.
Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, Pengajar Al-Zaytun, beri kesaksianSelain itu, Kivlan Zen menuturkan bahwa dalam ajaran sholat pun juga masih sama dengan syariat Islam.
Lebih lanjut, soal poin-poin isu yang beredar di masyarakat tentang berkaitan dengan mazhab Bung Karno yang dianut Ponpes Al-Zaytun, dan lanjutan salam Yahudi yang dinyanyikan dalam kegiatan keagamaan pun dibantah oleh Kivlan Zen.
"Kalau ucapan mazhab tentang pelaksanaan ibadah dan cara berpikir keislaman, saya gak mendengar," sebut Kivlan Zen.
"Kalau yang itu (Mazhab Bung Karno) mungkin saja, karena saya lihat dia betul-betul melaksanakan itu, kecintaan bangsa dan tanah air itu, ya cinta kepada Bung karno ditunjukkan," tandasnya.
Soal Azan yang Dianggap Masyarakat 'Nyeleneh'Sebuah video yang viral memperlihatkan gaya azan sholat jumat yang berbeda dari biasanya.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit dan diunggah oleh akun Instagram @say.viideo itu terlihat seorang muadzin yang mengumandangkan azan Sholat Jumat lain dari biasanya.
Tampak muadzin yang memakai jas lengkap dengan dasi berwarna biru, sepatu rapi, serta peci berwarna hitam, terlihat seperti gaya jemaah Ponpes Al Zaytun pada umumnya.
Pada setiap lantunan azan yang dikumandangkan tersebut selalu diikuti dengan gerakan tangan yang berbeda dari biasanya.
Terlihat juga para santri juga mengikuti lantunan azan tersebut dan disertai dengan shaf sholat yang memiliki jarak antar jamaahnya.
Tak hanya itu, sang muadzin juga melantunkan azan dengan menghadap para santri, bukan ke arah kiblat sebagaimana yang dilakukan oleh umat Islam kebanyakan.
Namun, tidak dijelaskan lebih lengkap soal kapan peristiwa azan "unik” tersebut.
Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen menjawab soal azan yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Zaytun.
"Adzannya berbeda itu, bukan berbedanya yang dikatakan itu ngarang. Dia soalnya mengikuti bagaimana waktu Bilal bin Rabah," ungkap Kivlan Zen.
"Kan kalau azan kita selama ini kan mendayu-dayu, sementara kalau dia itu tegas," sambungnya. (ind/lsn)
Sentimen: negatif (99.6%)