Ponorogo (beritajatim.com) – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Ponorogo tahun ini menganggarkan blanko Kartu Identitas Anak (KIA) sebanyak 40 ribu keping. Dengan blanko sebanyak itu, diharapkan nantinya bisa untuk kebutuhan percetakan KIA bagi penduduk yang baru lahir. Selain itu juga untuk penggantian KIA penduduk yang sudah berusia di atas 5 tahun.

“Blanko ini juga bisa untuk mencetak KIA bagi penduduk yang datang ke Ponorogo dengan usia di bawah umur 17 tahun. Itu nanti bisa kita lakukan pencetakan KIA,” kata Sekretaris Dispendukcapil Ponorogo, Heru Purwanto, Senin (10/1/2022).

Dari data Dispendukcapil Ponorogo, penduduk yang wajib KIA yakni berusia 0-16 tahun di bumi reyog ada 199.835 orang. Namun, penduduk yang saat ini sudah memiliki KIA sebanyak 110.363 orang atau sebanyak 55,25 persen.

Dengan adanya blanko yang dianggarkan tahun ini, Dispendukcapil Ponorogo menarget kepemilikan KIA meningkat di atas 65 persen. “Ya target kami kepemilikan KIA di Ponorogo bisa mencapai lebih dari 65 persen,” ungkap Heru.

Dari pengalaman tahun lalu, setidaknya ada 11-12 ribu bayi lahir yang dibuatkan KIA. Berkaca dari itu untuk kemungkinan bayi lahir tahun ini yang dilaporkan jumlahnya kurang lebih juga segitu. Namun, target pencetakan KIA tidak hanya berpatokan dengan anak yang baru lahir dan sudah dilaporkan pihak desa atau kelurahan. “Pengalaman tahun lalu saja, untuk pencetakan KIA anak yang baru lahir bisa mencapai 11-12 ribu keping,” katanya.

Dari hitungan rata-rata umur, usia menjelang 17 tahun-lah yang paling sedikit mempunyai KIA. Sebab, besar kemungkinan usia segitu sudah kepalang tanggung, antara cetak KIA atau sebentar lagi melakukan perekaman untuk e-KTP.

Namun, untuk usia SD dan SMP, sebagian besar sudah melakukan pencetakan KIA. “Ya yang banyak belum dapat KIA usia menjelang umur 17 tahun. Mungkin umur segitu juga nanggung, apakah cetak KIA atau bentar lagi melakukan perekaman di Dispendukcapil Ponorogo,” pungkas Heru. [end/suf]