MAKKAH, AYOBANDUNG.COM- Sesuai dengan tagline tahun ini yakni "Haji Ramah Lansia", Kementrian Agama RI terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji.

Apalagi menjelang puncak haji Armuzna, persiapan sudah jauh-jauh hari dilakukan supaya jemaah haji Indonesia terutama jemaah lansia bisa beribadah dengan nyaman dan aman.

Salah satu fokus bagi jemaah haji lansia ini adalah penyediaan menu makanan yang sesuai dengan kondisi jemaah lansia.

Baca Juga: Info Terbaru Kenaikan Gaji PNS dan Pensiunan hingga 10 Kali Lipat, Menpan RB Ungkap Fakta Ini!

Makanan yang lembut dan mudah dikunyah seperti bubur menjadi menu makanan yang harus ada pada puncak haji.

"Saya dengar beberapa hotel sudah menyediakan rice cooker untuk nasi para jemaah lansia. Karena lansia banyak yang sudah tidak punya gigi maka makanannya harus yang lembut. Ya alternatifnya adalah bubur atau yang lain," ujar Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Menurutnya, para jemaah haji lansia kesulitan untuk mengonsumsi nasi di Arab Saudi ini.

Pasalnya nasi di Arab Saudi ini berbeda dengan yang biasa dikonsumsi jemaah haji saat berada di Tanah Air. Secara bentuk, nasi Arab Saudi lebih panjang dan keras.

Baca Juga: SIMAK! Ini Tabel Tukin PNS BPKP yang Dinaikkan Presiden Jokowi Melalui Perpres Baru

"Makanya jemaah haji lansia ini buruh manakan yang lebih lunak seperti bubur. Makanya saya instruksikan kepada jajaran PHU untuk mencari bubur kacang hijau untuk sarapan," ungkapnya.

Dijelaskan, saat ini sudah ada beberapa perusahaan katering yang siap menyediakan bubur kacang hijau.

"Jika memungkinkan, besok bisa dilakukan. Karena perintahnya baru tadi saat saya landing langsung meeting sebentar setidaknya 2 hari ke depan," terangnya.

Menag Yaqut menambahkan, selain menu makanan cuaca panas juga menjadi perhatian untuk diantisipasi.

Baca Juga: PNS Happy, 2 Tunjangan di Luar Gaji Pokok Resmi Cair Jelang Idul Adha, Segini Nominalnya

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kementrian Haji Arab Saudi, terkait prediksi cuaca panas di saat puncak haji nanti.

"Diperkirakan puncak musim panas, perlu diantisipasi jadi tahun lalu saja kita sudah merasakan panasnya apalagi ini puncaknya. Ini kan semua perkiraan, cuaca tinggi perkiraan. Kita berdoa mudah-mudahan ini puncak musim panas yang dingin biar nyaman semua ibadahnya," terangnya.***