Sentimen
Positif (99%)
20 Jun 2023 : 13.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sukoharjo

Kasus: covid-19, pengangguran

Sepi Pasar Penjualan, Jumlah Perajin Rotan Trangsan Terus Berkurang

20 Jun 2023 : 13.19 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Sepi Pasar Penjualan, Jumlah Perajin Rotan Trangsan Terus Berkurang

Krjogja.com - SUKOHARJO - Jumlah perajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak terus berkurang karena berbagai kendala yang dihadapi salah satunya karena sepinya pasar penjualan. Pemkab Sukoharjo terus berusaha membantu keberlangsungan usaha perajin rotan dengan berbagai terobosan pemasaran.

Kepala Desa Trangsan Kecamatan Gatak Mujiman, Sabtu (17/6) mengatakan, jumlah perajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak pernah jaya pada jaman dulu mencapai 450 perajin. Namun perlahan jumlahnya terus berkurang dan sekarang tinggal tersisa 210 perajin saja. Dari jumlah tersebut sebanyak 30 perajin diantaranya memiliki pasar ekspor ke berbagai negara. Sedangkan sebagian besar perajin rotan lainnya penjualannya hanya skala nasional dan lokal saja.

Berkurangnya jumlah perajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak karena dalam menjalankan usahanya menghadapi berbagai kendala besar dalam waktu lama. Kendala dihadapi seperti kesulitan bahan baku rotan, jumlah penjalin atau pekerja dengan kemampuan tinggi yang terbatas, lesunya pemasaran, keterbatasan modal, pandemi virus Corona dan krisis ekonomi global.

Kendala tersebut memaksa para perajin menutup usahanya. Hal ini dilakukan setelah tidak mampu bertahan dalam waktu lama. "Beberapa tahun terakhir kendala besar dihadapi perajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak karena pandemi virus Corona dan krisis ekonomi global. Penjualan anjlok dan pesanan sangat sepi baik pasar lokal, nasional dan ekspor. Banyak perajin rugi besar," ujarnya.

Pemerintah Desa Trangsan Kecamatan Gatak memandang penting keberadaan sektor usaha rotan. Sebab perajin rotan mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi angka pengangguran. Disisi lain juga meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Terpenting juga mampu menambah pendapatan daerah dan negara.

"Masyarakat di Desa Trangsan Kecamatan Gatak mengandalkan ekonomi kerakyatan dari sektor usaha rotan. Pemerintah dan Pemkab Sukoharjo sudah banyak membantu dan memberi perhatian kepada para perajin rotan setempat," lanjutnya.

Salah satu bantuan yang telah diberikan yakni terkait keberadaan terminal bahan baku untuk memudahkan perajin mendapatkan rotan. Sebab rotan yang menjadi kebutuhan utama perajin harus didatangkan dari luar daerah. Selain itu untuk mendatangkan bahan baku rotan juga butuh biaya besar karena harus dikirim dalam jumlah banyak melalui pengangkutan kapal.

"Fasilitasi dan bantuan juga diberikan dengan adanya kegiatan Grebeg Penjalin Rotan Desa Trangsan Kecamatan Gatak. Kegiatan ini sebagai pusat pameran perjain rotan terhadap produk yang dihasilkan. Harapannya ada peningkatan penjualan baik pasar lokal, nasional dan ekspor," lanjutnya.

Camat Gatak Tri Wahyudi, mengatakan, perajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak berharap pada tahun 2023 ini ada peningkatan penjualan. Pengembangan terus dilakukan para perajin rotan seperti inovasi produk, memperluas jaringan pemasaran dan menambah bahan baku rotan dan pekerja. Hasil produksi berbagai produk rotan harus diimbangi dengan mempercepat penjualan.

Percepatan penjualan nantinya sangat berpengaruh pada perputaran ekonomi perajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak. Sebab produk yang dihasilkan apabila sudah laku maka akan mendatangkan keuntungan sekaligus menggerakan roda perekonomian masyarakat sekitar mengingat sebagai besar warga merupakan penjalin atau pekerja produk rotan.

"Setelah ada pandemi di tahun 2020 dan 2021 perajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak sangat terdampak dengan penurunan drastis penjualan. Saat pandemi mereda tahun 2022 kondisi belum juga membaik. Harapannya di tahun 2023 ada perubahan peningkatan penjualan baik pasar lokal, nasional dan luar negeri," ujarnya.

Para perajin tersebut sudah berkomunikasi dengan pihak Kecamatan Gatak dan Pemkab Sukoharjo untuk mendukung usaha produk rotan. Salah satunya yakni terkait harapan penggunaan produk rotan di kantor pemerintahan.

"Serapan penjualan produk rotan seperti diharapkan perajin tidak hanya untuk pasar umum dan swasta, tapi juga di kantor pemerintahan," lanjutnya.

Pemerintah diharapkan untuk ikut turun membantu perajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak dengan mendorong kantor pemerintahan untuk menggunakan produk rotan. Selain untuk membantu perajin, upaya tersebut sekaligus menggerakan roda perekonomian masyarakat dan kecintaan terhadap produk lokal.

"Produk rotan dari perajin di Desa Trangsan Kecamatan Gatak ini sudah tersebar di pasar luar negeri. Banyak negara menggunakannya, harapannya di pasar lokal dan nasional pemerintah juga bisa menggunakan," lanjutnya.

Tri Wahyudi menjelaskan, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan sekarang. Sebab pandemi virus Corona menghajar usaha perajin rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak dengan penurunan penjualan. Pasar ekspor turun drastis dari sebelumnya 450 kontainer setiap bulan tinggal menjadi 150 kontainer. Penurunan pengiriman produk ke luar negeri masih terjadi sampai sekarang karena sepinya permintaan pembeli. (Mam)

Sentimen: positif (99.6%)