Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sukoharjo, Solo
Tokoh Terkait
Bangun Networking, NARCHOLOCOS dan The Suse Rilis Split Album
Krjogja.com Jenis Media: News
Narcholocos dan The Suse coba bangun networking (foto: istimewa)
Krjogja.com - Selain menjadi tempat kelahiran perusahaan Batik Keris dan Ki Manteb Soedharsono, Sukoharjo juga mendapat julukan sebagai kota Tekstil, kota Gamelan, The House of Souvenir, kota Gadis (perdagangan, pendidikan, industri, dan bisnis), Kabupaten Jamu, Kabupaten Pramuka, serta Kabupaten Batik.
Tidak hanya itu, skena musiknya pun patut diperhitungkan walau selama ini seperti berada di bayang-bayang kota tetangga, Solo. Sukoharjo punya Keliling Kabupaten dengan Saling Pandang-nya, sebuah platform yang mengakomodir gigs untuk band lokal maupun band tour yang sedang mampir maupun kegiatan lain yang berhubungan dengan musik.
Juga ada zine Leluasa https://leluasaproject.blogspot.com/ yang banyak memberitakan info mengenai geliat skena Sukoharjo dan sekitarnya. Salah satu pegiat zine Leluasa, Dian, juga bermain bass di band hardcore punk yang sering tour keluar kota, The Suse.
The Suse mungkin salah satu produk baru dari Sukoharjo yang aktif berjejaring dengan kawan lain di luar kota bahkan luar negri. Split album mereka dengan band DBeat raw asal Wuppertal (Jerman), NERV!, adalah salah satu contoh geliat networking The Suse. Kali ini mereka merilis split bersama band asal Jogja, NARCHOLOCOS.
NARCHOLOCOS sendiri merupakan band hardcore punk dengan lirik bahasa Spanyol yang sebelumnya sudah merilis 3 album via label lokal (Samstrong Records) serta Malaysia (321 Go! Distro) dan 7” lathe cut via label Singapura (Vanilla Thunder). Selain itu juga merilis split bersama band Jepang, Anal Geisha, serta spin-off mereka, NARCHOBEAT (NARCHOLOCOS plays D-Beat).
"Di rilisan ini, NARCHOLOCOS menawarkan 4 lagu baru yang sedikit berbeda dari rilisan sebelumnya. Pada materi terbarunya, mereka banyak dipengaruhi band hardcore punk macam Straight Jacket Nation dengan beberapa part stomping yang lugas plus durasi yang lebih lama," ujar Indra Menus selaku Publicist dalam siaran pers-nya.
Secara lirik, mereka banyak bercerita tentang masalah kehidupan di kota Jogja yang mereka tinggali, mulai dari klithih, monarki sampai mahalnya harga tanah yang membuat rumah menjadi hal yang mustahil dimiliki oleh anak muda-nya.
The Suse mengimbangi permainan ini dengan 6 track hardcore punk yang cepat dan straight to the point. Influence dari Black Flag tampak nyata mereka tampilkan di judul lagu Listen To Black Flag.
Sementara lirik lebih banyak berkutat tentang masalah personal. Artwork belalang yang didesain oleh gitaris mereka, Muhsin, sedikit banyak menggambarkan pergulatan tema kedua band ini.
Album split The Suse dan NARCHOLOCOS versi CD telah dirilis via Samstrong Records 11 Juni lalu serta dapat dinikmati via www.samstrongrecords.bandcamp.com sementara versi kaset-nya sedang dalam penggarapan oleh label dari Sidney (Australia), Innercity Uprising. (*)
Sentimen: negatif (97.7%)