Sentimen
Netral (66%)
18 Jun 2023 : 23.26
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Sidang Isbat 1 Syawal, sidang isbat

Institusi: MUI, ITB

Kab/Kota: bandung

Tokoh Terkait

Iduladha 1444 H Jatuh pada Kamis 29 Juni 2023, Begini Penjelasan Kemenag

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

18 Jun 2023 : 23.26
Iduladha 1444 H Jatuh pada Kamis 29 Juni 2023, Begini Penjelasan Kemenag

SOLOPOS.COM - Sidang Isbat penetapan Iduladha 1444 H oleh Kementerian Agama, Minggu (18/6/2023). (kemenag.go.id)

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan Hari Raya Iduladha 1444 H jatuh pada Kamis (29/6/2023). Penetapan tersebut diambil setelah Kemenag melakukan sidang isbat, Minggu (18/6/2023).

“Sidang isbat telah mengambil kesepakatan bahwa tanggal 1 Zulhijah tahun 1444 Hijriah ditetapkan jatuh pada Selasa tanggal 20 Juni 2023. Dengan demikian Hari Raya Iduladha 1444 H jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023,” tutur Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi seusai memimpin Sidang Isbat (Penetapan) Awal Zulhijah, di Jakarta, Minggu (18/6/2023).

PromosiCucok Bun! Belanja Makeup di Tokopedia Sekarang Bisa Dicoba Meski Lewat Online

Dilansir laman resmi Kemenag, kemenag.go.id, sidang menyepakati keputusan Iduladha 1444 H tersebut karena dua hal. Pertama, kata Zainut, Kemenag telah mendengar laporan Direktur Urusan Agama Islam (Urais) bahwa ketinggian hilal di seluruh Indonesia sudah berada di atas ufuk, namun masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat yang ditetapkan Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura (MABIMS).

Sebelumnya, dalam laporannya terkait dengan penetapan Iduladha 1444 H, Direktur Urais Kemenag Adib menyampaikan berdasarkan data yang dihimpun Tim Hisab Rukyat Kemenag, bahwa ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 0° 11,78’ (nol derajat sebelas koma tujuh puluh delapan menit) sampai 2° 21,57’ (dua derajat dua puluh satu koma lima puluh tujuh derajat menit). Dengan sudut elongasi antara 4,39° (empat koma tiga puluh sembilan derajat) sampai 4,93° (empat koma sembilan puluh tiga derajat).

“Dengan parameter-parameter ini, maka posisi hilal di Indonesia saat ini belum memenuhi Kriteria Baru MABIMS,” papar Wamenag.

Kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Kedua, Kemenag telah melaksanakan pemantauan atau rukyatul hilal pada 99 titik atau lokasi di Indonesia untuk menetapkan Iduladha 1444 H. “Dari 34 provinsi yang telah kami tempatkan pemantau hilal, tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan hilal,” kata Wamenag.

Dalam sidang isbat tersebut, turut hadir Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Sidang isbat awal Zulhijah 1444 H yang digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag juga dihadiri perwakilan Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Duta Besar negara sahabat.

Hadir juga perwakilan Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Pimpinan Ormas Islam, serta Pondok Pesantren.

Sentimen: netral (66.7%)