Sentimen
Positif (99%)
17 Jun 2023 : 17.48
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Paramadina

Kab/Kota: Senayan, Lenteng Agung, Serang

Partai Terkait

Anies Kritik Jokowi, Menteri Hingga Mega Kompak Turun Tangan

18 Jun 2023 : 00.48 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Anies Kritik Jokowi, Menteri Hingga Mega Kompak Turun Tangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu Calon Presiden (Capres) RI Anies Baswedan sempat melontarkan kritikan terhadap pembangunan jalan yang dilakukan selama masa kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Kritik itu disampaikannya dalam perayaan Milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera di Istora Senayan, Jakarta, beberapa saat lalu.

Menurut Anies, Jokowi kalah dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ihwal pembangunan jalan. Eks gubernur DKI Jakarta itu bilang kalau Jokowi memang membangun 63% jalan tol yang ada di Indonesia, tepatnya 1.569 km dari 2.499 km tol yang ada.

-

-

"Namun itu adalah jalan berbayar, sedangkan yang tidak berbayar, yang digunakan secara gratis yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut-sudut desa ke perkotaan, yang bawa produk pertanian, perkebunan, dan perikanan dari sentra-sentra baik jalan nasional, provinsi dan kabupaten hanya 19.000 km saja," ujar Anies.

Dia kemudian menyebut, pada era SBY jalan tidak berbayar yang dibangun sepanjang 144.000 km atau 7,5 kali lipat.

"Bila dibanding jalan nasional pemerintah ini 590 km, 10 tahun sebelumnya 11 ribu km. 20 kali lipat. Kita belum bicara mutu, standar, itu baru panjang," kata Anies.

Mantan rektor Universitas Paramadina itu menyebutkan kedua infrastruktur ini sama-sama dibutuhkan. Namun, Anies bilang yang perlu diperhatikan adalah keberpihakan.

"Kita perlu memikirkan ke depan institusi yang inklusif dan infrastruktur yang menunjang keseharian," katanya.

Menanggapi hal tersebut, jejeran menteri hingga Megawati kompak membela Jokowi. Berikut dirangkum CNBC Indonesia, Sabtu (17/6/2023).

Megawati Turun Tangan Bela Jokowi

Ketua Umum DPP Partai PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pembelaan kepada Presiden Joko Widodo perihal kritik tersebut.

Hal ini diungkapkan ketika Megawati bersama Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai Rapat Kerja Nasional III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa lalu seperti dikutip Kamis (8/6).

"Kalau kita lihat kerja pak Jokowi periode I dan II itu kelihatan," kata Mega.

Menurutnya jika ada yang menutup mata bahwa pembangunan yang dilakukan Jokowi kurang baik, maka menurutnya orang itu kurang bijaksana.

"Kalau orang menutup mata bahwa kerja pak Jokowi membuat transportasi dalam pengertian jalan itu saya pikir orang itu kurang bijaksana," tegasnya.

Padahal dalam hal pembangunan jalan, lanjut Mega, harus dilihat juga dari sisi ekonominya. Pun melihat juga anggaran yang dimiliki oleh pemerintah.

"Dari sisi ekonomi kan tidak boleh tangan kosong, apapun juga sudah harus dibahas dan kita punya tata pemerintahan yang anggaranya mencukupi atau tidak," sebut Mega.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang terang-terangan bilang Anies salah baca data.

"Kelihatannya iya (salah baca). Kalau datanya bagus, datanya betul," ungkap Basuki saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Meski demikian, Basuki tidak mau berpolemik dan membawa panjang masalah ini.

"Tapi enggak usah berpolemik lah itu. Nanti datanya akan diperbaiki," sebutnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan di semua negara manapun subsidi diberikan untuk penjualan mobil listrik.

"Ya kalau subsidi mobil listrik hampir semua negara memberikan. Seluruh dunia melakukan hal yang sama," ungkap Airlangga saat ditemui di Taman Literasi Blok M dikutip Selasa (9/5).

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ikut 'menyemprot' Anies.

"Kita EV (electrical vehicle) ini pada dasarnya tentu untuk mengurangi emisi, sebagai komunitas global kita berusahautk zero emisi pada 2050. Ini bagian yang tidakterlepaskan dari upaya kita," kata Agus

menjawab pertanyaan CNBC Indonesia di kantor Kemenperin, Selasa (9/5).

Lebih lanjut, Ia menilai bahwa pemerintah harus melihat berbagai aspek yang timbul dari kebijakan subsidi ini, termasuk diantaranya menciptakan banyak lapangan kerja.

"Yang jelas kita gak boleh lupa bahwa pengembangan industri EV di Indonesia juga akan menyiptakan tenaga kerja yang cukup tinggi di Indonesia, dan bisa memanfaatkan program hilirisasi nikel yang sekarang digalakkan pemerintah," tegas Agus.

Karena itu, semua pihak harus melihat sebuah kebijakan dari berbagai sisi. Agus menegaskan bahwa pemerintah tengah gencar membentuk ekosistem EV ini dengan melibatkan berbagai pihak.

"Jadi pengembangan EV jangan diliat dari satu faktor aja, tapi faktor secara utuh harus dilihat karena ekosistem kita terbentuk, manfaat dan tujuan EV ngga bisa diliat dari satu kacamata aja," tegasnya.

Menko Marves Luhut B Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan hal yang sama. Luhut mengatakan bahwa subsidi mobil listrik sudah melalui studi komprehensif.

Selain itu, dunia pun kini tengah menggencarkan penggunaan kendaraan listrik, bukan cuma Indonesia. Bahkan Luhut menantang balik Anies.

"Sebenarnya gini ya mengenai mobil listrik ini sudah ada studi yang komprehensif, jadi saya kira seluruh dunia bukan hanya kita, jadi saya kira kita jangan melawan arus dunia juga.

Jadi kalau siapa yang berkomentar saya tidak tahu mengenai itu, nanti suruh dia datang ke saya, nanti biar saya jelasin ke dia bahwa itu ndak benar," tegas Luhut saat ditemui usai acara Seminar Hilirisasi dan Transisi Energi Dalam Rangka Mencapai Indonesia Emas 2045 di Jakarta.


[-]

-

Anies Serang Jokowi, Megawati Turun Tangan dan Pasang Badan
(fab/fab)

Sentimen: positif (99.9%)