Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cengkareng, Pluit, Cilincing, Penjaringan, Marunda, Kalideres, Duri Kosambi, Kebon Kosong, Semanan
Tokoh Terkait
Atasi Kekurangan Air, PAM Jaya Bangun Reservoir Komunal di Duri Kosambi
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPurih.com - PAM Jaya telah menuntaskan Reservoir Komunal di tengah pemukiman penduduk di Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Reservoir Komunal ini dibangun untuk mengatasi gangguan suplai air di daerah tersebut.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, gangguan suplai air di wilayah Duri Kosambi selama beberapa bulan terakhir disebabkan karena kurangnya tekanan suplai air dan peningkatan kebutuhan air bersih di masyarakat.
Baca Juga
PAM Jaya Targetkan Pembangunan IPA Buaran III Rampung Tahun 2025
"Hal itu membuat tekanan air di dekat pusat distribusi menjadi tinggi dan di permukiman yang jauh dari pusat distribusi mengalami tekanan air yang melemah," kata Arief di lokasi.
Lebih lanjut, Arief menuturkan, Reservoir Komunal merupakan inovasi sederhana PAM Jaya, yakni bak penampungan berskala besar yang dibangun di wilayah dengan suplai dan tekanan air rendah.
Secara sederhana, Reservoir Komunal berfungsi untuk menampung air pada jam saat air tidak banyak digunakan. Kemudian, tampungan air tersebut didorong oleh pompa (booster pump) ke rumah warga.
"Saat ini, suplai di wilayah ini sudah kembali normal. Reservoir Komunal ini berdampak pada suplai air bagi 633 rumah tangga atau setara sekitar lebih dari 3.000 orang," ucap Arief.
Baca Juga
PAM Jaya Targetkan 930 Ribu Sambungan Rumah dalam 6 Tahun
Pada 2023, lanjut Arief, PAM Jaya pembangunan Reservoir Komunal di 9 wilayah low supply, yakni Marunda Kepu, Jalan Cilincing Huk Cacing, Jalan Raya STIP Marunda Makmur. Waduk Pluit-Jalan Muara Baru Penjaringan, Tamansari. Gombol Pava-Kalideres, Semanan, Duri Kosambi dan Kebon Kosong.
Pembangunan reservoir komunal atau water tank merupakan inovasi dan solusi pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga Duri Kosambi.
"Harga air perpipaan yang lebih murah dibandingkan air jeriken, membuat warga Jakarta bisa menghemat pengeluaran. Air jeriken, rata-rata dijual Rp 5.000 per 20 liter. Sementara tarif air perpipaan untuk kategori rumah tangga sederhana berkisar Rp 1.050 hingga Rp 3.500 per 1.000 liter," ucap Nasruddin. (Asp).
Baca Juga
PAM Jaya Lakukan Penyesuaian Tarif Pelanggan Master Meter di Jakut
Sentimen: negatif (86.5%)