Jakarta, Gatra.com - Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) mencatat nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai sosok calon presiden (Capres) dengan elektabilitas tertinggi jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang. Tingginya elektabilitas Prabowo itu tercermin melalui simulasi terbuka skema pilihan semi terbuka dan tertutup.

Adapun, hasil survei itu dibacakan oleh Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam agenda "Rilis Survei dan Diskusi Media: Peta Elektoral Koalisi Partai & Capres-Cawapres Jelang Pemilu 2024", di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, pada hari ini, Jumat (16/6).

Pada simulasi semi terbuka dengan 40 nama calon, Prabowo berhasil mengungguli peringkat elektabilitas dengan 27,3 persen. Kedudukan itu disusul oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang bertengger di urutan kedua dengan 24,6 persen, serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di urutan ketiga dengan 16,2 persen.

Nama ketiganya juga bertengger di urutan teratas pada simulasi skema tertutup dengan 20 nama calon. Prabowo di posisi pertama berhasil meraup 28,5 persen elektabilitas, diikuti Anies dengan 24,9 persen dan Ganjar Pranowo dengan 18,6 persen.

Prabowo pun masih tercatat mengungguli dua kandidat capres pesaingnya pada simulasi tertutup dengan tiga nama calon, dengan 37,2 persen. Angka itu kemudian disusul oleh Anies Baswedan di urutan kedua dengan 31,5 persen, diikuti dengan Ganjar Pranowo di urutan ketiga dengan 26,8 persen.

Prabowo pun tercatat tetap unggul ketika ditandingkan dengan dua pesaing terkuatnya itu. Hasil survei itu menunjukkan, Prabowo unggul dengan angka 58,3 persen dari Anies Baswedan yang hanya mampu meraup elektabilitas sebesar 37,1 persen. Prabowo juga tercatat menang dengan angka 51,7 persen ketika melawan Ganjar yang memperoleh angka elektabilitas sebesar 36,5 persen.

Sementara itu, Anies Baswedan yang dalam ragam simulasi lainnya menempati urutan kedua elektabilitas, tercatat menang dengan angka 52,0 persen dari Ganjar yang hanya memperoleh angka 44,5 persen.

Untuk diketauhi, survei IPO itu dilakukan dengan menggunakan teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sampel bertingkat pada representasi sampel sejumlah 1200 responden yang tersebar proporsional secara nasional. Metode tersebut memiliki margin of error sebesar 2,90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.

35