Sentimen
Positif (98%)
28 Nov 2022 : 11.11
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Partai Terkait

Kritik Manuver Jokowi di Acara Nusantara Bersatu, Politikus Demokrat: Tidak Etis

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

28 Nov 2022 : 11.11
Kritik Manuver Jokowi di Acara Nusantara Bersatu, Politikus Demokrat: Tidak Etis

Suara.com - Politikus Partai Demokrat Irwan Fecho mengkritik manuver yang kerap dilakukan oleh Presiden Joko Widodo belakangan ini.

Irwan menilai bahwa dukungan yang diberikan Jokowi kepada calon-calon penerusnya baik secara terbuka maupun simbolik itu tidak etis.

Mengutip Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, menurutnya, manuver yang dilancarkan Jokowi itu tidak tepat dilakukan oleh seseorang yang kini masih menjabat sebagai kepala negara.

"Tidak etis bagi Presiden Jokowi untuk melakukan endorsement terhadap calon penggantinya, walaupun dilakukan secara simbolik atau tersirat," ujar Irwan Fecho melalui keterangannya pada Minggu (27/11/2022).

Baca Juga: Survei IPO: Head To Head dengan Anies dan Ganjar, Prabowo Selalu Menang

Pernyataan itu disampaikan Irwan untuk merespons pernyataan Jokowi dalam acara Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Sabtu (26/11/2022) lalu.

Dalam acara itu, orang nomor satu di Indonesia ini mengajak para sukarelawannya untuk memilih calon pemimpin yang memikirkan rakyat. Tak sampai di situ, Jokowi juga memberikan ciri-ciri pemimpin, yakni berambur putih dan bisa dilihat dari kerutan pada wajahnya.

Politikus Demokrat ini lantas membandingkan sikap Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelang akhir masa jabatannya sebagai Presiden pada 2014 lalu.

Berdasarkan pandangannya, SBY tidak pernah melakukan endorsement kepada kandidat capres yang akan menjadi penerusnya. Menurutnya, SBY mampu memosisikan diri kala itu.

"Sikap Presiden SBY adalah negarawan, mampu memosisikan diri di waktu yang tepat dengan tetap menjaga etika politik," lanjutnya.

Baca Juga: Sangat Berkuasa! Mudah Bagi Jokowi untuk Membegal Demokrat: Jika Mau Jahat, Sudah dari Dulu Anak Magang AHY Tenggelam

Ketua DPD Demokrat Kaltim ini mengatakan seharusnya masyarakat diberi kebebasan untuk memilih pemimpin, tanpa dipengaruhi kepentingan elite.

Sentimen: positif (98.1%)