PIKIRAN RAKYAT - Dipekerjakannya tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia menuai kritikan. Di balik kritikan yang mengarah kepada pemerintah, ada pengakuan yang diberikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Pada beberapa waktu yang lalu, ramai di media sosial banyaknya TKA yang masuk ke Indonesia. Baru-baru ini, muncul kabar jika pemerintah mempekerjakan pekerja dari negara lain untuk menggarap proyek pembangunan IKN.

Sontak hal tersebut membuat pemerintah panen kritikan. Pasalnya, masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum mendapatkan pekerjaan, tetapi pemerintah justru berniat mempekerjakan TKI di dalam negeri.

Mengenai hal tersebut, ada pengakuan yang diberikan oleh Basuki Hadimuljono. Ia berujar jika sempat mengusulkan ide mempekerjakan TKA.

Baca Juga: Singgung Deklarasi Bakal Calon Presiden, Fahri Hamzah: Delapan Bulan Drama Elite

"Wah itu baru wacana kan, sebetulnya sudah lama itu saya usulkan dulu," kata Basuki Hadimuljono.

Mengenai dipekerjakannya TKA tersebut, Menko Marves, Luhut Pandjaitan memberikan penjelasan. Ia berujar jika pekerja Indonesia kurang bagus kualitasnya, sehingga pemerintah mengimpor tenaga kerja lain.

Baca Juga: Roundup: Kualitas IKN Dipertaruhkan, Pemerintah Pilih Tenaga Kerja Asing untuk Pengawasan

Namun, alasan Luhut Pandjaitan dibantah oleh Basuki Hadimuljono. Ia berujar jika pembangunan IKN dilakukan oleh orang Indonesia.

Meksipun demikian, Basuki Hadimuljono tidak membantah jika pekerja asing akan dipekerjakan. Ia berujar TKA tersebut bisa saja dipakai untuk sektor pengawasan pembangunan untuk sementara waktu.

"Enggaklah, ini semua pembangunannya juga orang Indonesia, enggak ada orang asing. Kalau pengawasan kan bisa saja intermittent, tapi belum keputusan. Belum diputuskan, bos, kan nanti saya yang putuskan," ujar Basuki Hadimuljono.***