Sentimen
Selain musim hujan, waspadai penularan DBD saat suhu panas
Alinea.id Jenis Media: News
Ia meminta masyarakat tidak melakukan pengasapan (fogging) untuk memberantas nyamuk karena dampaknya hanya sesaat. Namun, efeknya kadang-kadang justru merugikan kesehatan karena mencemari lingkungan dan manusia selain membuat nyamuk menjadi resisten atau kebal.
"Saat sudah sudah meminimalkan penggunaan fogging, yang harus dilakukan adalah pemberantasan sarang nyamuk yang harus dilakukan secara massal, berkesinambungan," ucapnya. "Kalau endemis, ini harus dilakukan sepanjang tahun."
Cara pencegahan lain yang bisa dilakukan melalui vaksin dengue. Strategi ini disebut salah satu intervensi yang efektif.
Hingga kini, ada 2 jenis vaksin yang sudah mempunyai izin BPOM dan beredar di pasaran, yakni Dengvaxia dan Qdenga. Kemenkes bersama Direktorat Imunisasi dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) akan memasukkan vaksin ini ke dalam program imunisasi dasar lengkap.
Dokter spesialis anak RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Mulya Rahma Karyanti, menambahkan, infeksi dengue disebabkan virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Ia membutuhkan darah untuk dihisap agar bisa bertelur.
"Masa inkubasi 5-10 hari, rata-rata 7 hari sejak gigitan nyamuk sampai timbul gejala. Biasanya nyamuk tersebut mengigit di saat terang mulai jam 08.00 sampai jam 10.00 pagi dan menjelang sore jam 15.00 sampai 17.00. Pada jam tersebutlah nyamuk paling aktif mengigit," tuturnya.
Ada beberapa gejala infeksi dengue yang sering terjadi. Yakni, demam mendadak tinggi selama 2-7 hari, muka memerah, sakit kepala, mual kadang muntah, sakit perut, sakit tulang, serta ngilu pada tulang sendi dan nyeri otot pada dewasa.
Kemudian, diare, bintik-bintik merah pada kulit, mimisan, gusi berdarah, muntah darah, buang air besar (BAB) berdarah. Selain itu, tangan-kaki dingin dan lembab, lemah, dan tidur terus.
Sentimen: negatif (99.9%)