Sentimen
Negatif (100%)
14 Jun 2023 : 10.52
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Pelita Harapan

Kasus: covid-19

5,6 juta Gen Z Usia di Bawah 18 Tahun akan Meninggal Duluan karena Rokok?

14 Jun 2023 : 10.52 Views 3

Indozone.id Indozone.id Jenis Media: News

5,6 juta Gen Z Usia di Bawah 18 Tahun akan Meninggal Duluan karena Rokok?

INDOZONE.ID - Maraknya remaja atau Gen Z bahkan anak-anak yang sudah menjadi perokok aktif memang sudah menjadi rahasia umum di Indonesia. Hal ini disarankan agar segera dihentikan, jika tidak maka dampak buruk yang tentunya akan terjadi.

Prof Dr dr Allen Widysanto, seorang Guru Besar dalam bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, mengajak masyarakat untuk menghentikan penggunaan rokok pada remaja.

Baca Juga: Bahaya Mengerikan Rokok Buat Anak Muda, Masa Tuamu Nanti Bisa Kena Kanker Paru

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul "Upaya Mencegah dan Menghentikan Penggunaan Rokok pada Remaja: Sebuah Kesempatan dan Tantangan," Prof Allen menyoroti bahwa merokok pada remaja merupakan ancaman yang lebih besar dibandingkan pada usia dewasa. Kemudahan dalam mendapatkan rokok juga berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang remaja.

"Peringatan dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) bahwa jika perilaku merokok pada remaja terus berlanjut, maka akan ada 5,6 juta orang berusia kurang dari 18 tahun yang meninggal lebih awal akibat penyakit yang terkait dengan rokok," ujar Prof Allen dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Rabu (14/6/2023).

Prof Allen, yang juga Wakil Dekan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH), resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Sabtu (10/6/2023) mengungkapkan bahwa populasi perokok di Indonesia saat ini diperkirakan lebih dari 70 juta jiwa dalam jumlah penduduk lebih dari 266 juta. Ia menjelaskan bahwa kebiasaan merokok sering dimulai pada masa remaja, di mana sembilan dari sepuluh anak mulai merokok pada usia 18 tahun.

Selain rokok konvensional, rokok elektrik juga menjadi perhatian penting karena berpotensi berdampak negatif pada kesehatan remaja. 

"Rokok mengandung nikotin, zat psikoaktif utama yang terdapat dalam daun tembakau, yang menyebabkan stimulasi psikologis adiktif. Paparan nikotin pada remaja dapat berdampak buruk pada sistem saraf pusat dan mengganggu fungsi serta perkembangan kognitif, terutama ketika penggunaan tembakau berlangsung dalam jangka panjang," jelas Prof. Allen.

Baca Juga: Ini Tiga Fakta yang Bikin Jutaan Orang Beralih ke Vape

Terkait dengan masalah kesehatan, kematian akibat kanker pada perokok mencapai sekitar 30. Merokok dan paparan asap rokok juga meningkatkan risiko 2-4 kali lipat terkena penyakit jantung koroner dan stroke. Selain itu, merokok juga meningkatkan risiko infeksi, gangguan sistem imun, gangguan penglihatan, osteoporosis, dan diabetes.

Sebagai upaya untuk menghentikan penggunaan rokok pada remaja, Prof Allen telah menginisiasi Gerakan Berhenti Merokok (Gebrok) sejak tahun 2015. Gebrok adalah sebuah program pengembangan masyarakat yang diperkenalkan kepada mahasiswa FK UPH yang tergabung dalam organisasi Centre for Indonesian Medical Students Activities (CIMSA).

Program ini terdiri dari enam modul yang difasilitasi oleh seorang mentor yang bertanggung jawab terhadap satu kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang. Setiap minggu, kelompok tersebut mendapatkan satu modul yang diajarkan selama satu jam.

Prof Allen menambahkan bahwa program Gebrok tetap berlangsung setiap tahun secara konsisten. Meskipun terjadi pandemi Covid-19 dari tahun 2020 hingga 2022, mahasiswa tetap semangat menjalankan program ini secara daring.

"Saya juga memberikan masukan dan saran kepada pemerintah serta seluruh masyarakat Indonesia agar bersama-sama mengupayakan seruan dari WHO, seperti melakukan monitoring terhadap penggunaan tembakau, memberikan perlindungan terhadap setiap individu dari asap tembakau, memberikan bantuan untuk berhenti merokok, memberikan peringatan terhadap bahaya merokok, melakukan pembatasan pada iklan, promosi, dan sponsor rokok, serta meningkatkan pajak rokok," tambah Prof. Allen.

Artikel Menarik Lainnya:

Sentimen: negatif (100%)