Dirut PAM Jaya Ungkap Penyebab Dapat Predikat Disclaimer dari BPK
14 Jun 2023 : 09.55
Views 2
Medcom.id Jenis Media: News
Jakarta: Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkap penyebab institusinya mendapatkan predikat disclaimer atau opini tidak memberikan pendapat terhadap laporan keuangan tahun buku 2022. Salah satunya, PAM Jaya tak memiliki detail atas perolehan nilai aset sampai 1986.
"Memang inilah pengakuan kami bahwa kami kurang dikuatkan dengan fakta file yang memang kami sudah berusaha melakukan pengecekan namun tidak ditemukan, karena memang secara usia cukup lama," ujar Arief dalam rapat kerja bersama Komisi B, di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Juni 2023.
Arief menjelaskan tak adanya perolehan nilai aset sampai 1986 menyebabkan nilai aset saat itu hanya sebesar Rp70. Kemudian ia menyebut terdapat perolehan projek tahun 1997 dengan nilai total yang tidak ada detailnya dengan nilai buku per 31 Desember 2022 sebesar Rp40.
"BPK tidak meyakini keberadaan atas aset yang diperoleh setelah revaluasi sampai dengan 1986 dan perolehan tahun 1997 karena tidak didukung dengan rincian detail atas aset," bebernya.
Menindaklanjuti persoalan tersebut, Arief telah membentuk tim penataan aset tetap PAM Jaya. Tim tersebut bertugas untuk menyusun sistem pemantauan aset secara internal hingga mengurus proses penghapusan aset.
Dalam laporan keuangan tahun 2022, BPK memberikan opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) atau Disclaimer of Opinion kepada PAM Jaya. Hal ini berbeda dengan Pemprov DKI Jakarta yang meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada laporan keuangan di tahun yang sama.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan BPK menaruh predikat Tidak Memberikan Pendapat kepada PAM Jaya. Pertama, aset tetap sampai tahun 1986 serta aset tetap bangunan dan instalasi yang diperoleh pada tahun 1997 dicatat secara gabungan tanpa didukung rincian aset, proses kapitalisasi dan pencatatan aset tetap kurang memadai, dan aset tetap yang diperoleh mitra melalui beban imbalan untuk menghasilkan pendapatan tidak disajikan maupun diungkapkan.
Hal tersebut mengakibatkan saldo aset tetap senilai Rp867,23 miliar tidak dapat diyakini kewajarannya dan aset tetap yang disajikan dan diungkapkan belum menggambarkan seluruh aset tetap yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
"Memang inilah pengakuan kami bahwa kami kurang dikuatkan dengan fakta file yang memang kami sudah berusaha melakukan pengecekan namun tidak ditemukan, karena memang secara usia cukup lama," ujar Arief dalam rapat kerja bersama Komisi B, di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Juni 2023.
Arief menjelaskan tak adanya perolehan nilai aset sampai 1986 menyebabkan nilai aset saat itu hanya sebesar Rp70. Kemudian ia menyebut terdapat perolehan projek tahun 1997 dengan nilai total yang tidak ada detailnya dengan nilai buku per 31 Desember 2022 sebesar Rp40.
-?
- - - -"BPK tidak meyakini keberadaan atas aset yang diperoleh setelah revaluasi sampai dengan 1986 dan perolehan tahun 1997 karena tidak didukung dengan rincian detail atas aset," bebernya.
Menindaklanjuti persoalan tersebut, Arief telah membentuk tim penataan aset tetap PAM Jaya. Tim tersebut bertugas untuk menyusun sistem pemantauan aset secara internal hingga mengurus proses penghapusan aset.
Dalam laporan keuangan tahun 2022, BPK memberikan opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) atau Disclaimer of Opinion kepada PAM Jaya. Hal ini berbeda dengan Pemprov DKI Jakarta yang meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada laporan keuangan di tahun yang sama.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan BPK menaruh predikat Tidak Memberikan Pendapat kepada PAM Jaya. Pertama, aset tetap sampai tahun 1986 serta aset tetap bangunan dan instalasi yang diperoleh pada tahun 1997 dicatat secara gabungan tanpa didukung rincian aset, proses kapitalisasi dan pencatatan aset tetap kurang memadai, dan aset tetap yang diperoleh mitra melalui beban imbalan untuk menghasilkan pendapatan tidak disajikan maupun diungkapkan.
Hal tersebut mengakibatkan saldo aset tetap senilai Rp867,23 miliar tidak dapat diyakini kewajarannya dan aset tetap yang disajikan dan diungkapkan belum menggambarkan seluruh aset tetap yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
(END)
Sentimen: positif (93.8%)