SOLOPOS.COM - Mayor Infanteri Zulfikar Rakita Dewa (dua dari kiri) bersama Deddy Mizwar dan keluarganya. (Instagram)

Solopos.com, JAKARTA —  Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa menorehkan prestasi akademis yang terbilang fantastis di sela-sela bertugas sebagai Wakil Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/Bima Sakti, Kodam I Bukit Barisan.

Mayor Zulfikar diwisuda sebagai doktor dari medan operasi Papua, Senin (12/6/2023).

PromosiCucok Bun! Belanja Makeup di Tokopedia Sekarang Bisa Dicoba Meski Lewat Online

Ternyata, Mayor Zulfikar adalah putra aktor kawakan yang juga mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.

Berikut data yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Selasa (13/6/2023).

Siapa yang tak kenal Deddy Mizwar. Pria yang pernah menjabat sebagai Wagub Jawa Barat itu adalah salah satu aktor kawakan sekaligus sutradara di Indonesia.

Namun kepopulerannya di dunia hiburan tak menurun pada diri anaknya, Zulfikar Rakita Dewa.

Meskipun berparas ganteng dan cocok di dunia keartisan, Zulfikar yang lahir tahun 1987 memilih karier di militer.

Saat ini ia menjabat Wakil Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/Bima Sakti, Kodam I Bukit Barisan.

Kakaknya bernama Senandung Nacita, seorang news anchor di salah satu televisi swasta, lahir setahun lebih tua dari Zulfikar.

Zulfikar merupakan lulusan dari Akademi Militer tahun 2009.

Tak hanya aktif di dunia militer, Zulfikar Rakita Dewa juga mengenyam pendidikan di berbagai kampus.

Ketika dirinya bergelar kapten pada tahun 2019, ia sudah meraih sejumlah gelar akademis yakni sarjana ekonomi (SE), sarjana perhubungan internasional (S.Hub. Int.), dan magister hukum (MH).

Sebagai anggota TNI, Zulfikar pernah dikirim untuk misi perdamaian di Lebanon.

Beberapa tahun lalu, nama Zulfikar sempat ramai diperbincangkan karena dikaitkan dengan seorang perempuan bernama Riana Rara Kalsum.

Riana membuat heboh publik karena mengaku dihamili oleh anak Deddy Mizwar ini.

Namun dalam pemeriksaan di sidang etik internal TNI AD terhadap Zulfikar, tudingan itu tidak terbukti.

Sebelumnya diberitakan Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa resmi menyandang gelar doktor setelah menyelesaikan sidang promosi doktor di medan operasi Papua pada 12 Juni 2023.

Pendidikan doktoral ini ditempuh Zulfikar sembari bertugas di Papua yang dalam beberapa tahun terakhir memanas akibat gangguan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Zulfikar meraih gelar doktor pada Universitas Padjajaran, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, program studi Ilmu Administrasi Peminatan Ilmu Pemerintahan.

“Saya meraih gelar doktor dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK 4.0) yang sempurna dan dinyatakan lulus dengan pujian atau cumlaude,” katanya dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Selasa (13/6/2023).

Lulusan Akademi Militer tahun 2009 itu meraih gelar doktor dengan judul disertasi Tata Kelola Pemerintahan Dinamis Provinsi Jawa Barat Pasca Pemilihan Presiden 2019 dalam Penyelenggaraan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Jawa Barat.

Disertasi yang diujikan di mana pemilu 2019 merupakan pemilu yang diselenggarakan untuk pertama kali dengan memilih Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR secara serentak.

“Beberapa kalangan menilai pemilu ini adalah yang paling kompleks dan berat hingga memakan banyak korban jiwa serta melahirkan polarisasi politik di tingkat masyarakat sehingga terjadi tindak kekerasan dan intimidasi di kalangan masyarakat,” tulis laman Pendidikan Pasca Sarjana (PPS) FISIP Unpad dalam keterangan resminya.

Zulfikar meraih gelar doktor di perbatasan Papua dan saat ini dirinya sementara berada di Bumi Cenderawasih untuk melaksanakan operasi sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini yang tergabung dalam Satgas Yonif 132/Bima Sakti.

Mayor Inf Zulfikar melaksanakan sidang promosi doktor yang dilangsungkan pada Senin (12/6/2023) pukul 09.00 WIB atau 11.00 WIT secara daring melalui aplikasi Zoom dengan para penguji.

“Saya menyandang gelar doktor beberapa hari setelah menangkap salah satu warga yang diduga tahanan politik Yusak Pakage,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Dia menambahkan raihan cumlaude pada sidang doktor ini bukan yang pertama didapatkan sebab pada saat penamatan seluruh pendidikan S2 dengan yudisium cumlaude yaitu lulus dengan cumlaude Magister Ilmu Pemerintah Unpad pada 2019.

“Selain itu saya lulus dengan cumlaude magister hukum Universitas Krisnadwipayana pada 2021 dan lulus dengan cumlaude magister manajemen STIE Ganesha pada 2021,” tutupnya.