Sentimen
Negatif (88%)
13 Jun 2023 : 15.19
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi, Ayam

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait
Erma Yulihastin

Erma Yulihastin

Suhu Panas Mendidih, Lahan RI 3.000 Kali Luas GBK Terbakar

13 Jun 2023 : 22.19 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Suhu Panas Mendidih, Lahan RI 3.000 Kali Luas GBK Terbakar

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dikonfirmasi tengah mengalami fenomena iklim El Nino, yang bisa memicu kekeringan dan kemarau lebih ekstrem dibandingkan musim kemarau biasanya. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, El Nino akan memicu gangguan terhadap sektor pertanian, termasuk kebakaran lahan.

"BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi adanya peluang El Nino pada semester II tahun 2023. Dengan Agustus 2023 diprediksi menjadi dominan," kata Syahrul saat Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Selasa (13/6/2023).

"Setiap kejadian El Nino ekstrem berpotensi menyebabkan kekeringan sekitar 560-870 ribu ha. Sedangkan pada tahun normal hanya sekitar 200 ribu ha," tambahnya.

-

-

Luasan ini setara dengan sekitar 2.007 sampai 3.118 kali luas GBK yang sekitar 279 ha. 

Untuk itu, kata dia, Kementan melakukan upaya untuk menekan dampak El Nino.

"EL Nino juga berpotensi menyebabkan kebakaran lahan pertanian, gagal panen, dan menyebabkan intensitas serangan hama penyakit tanaman," ujarnya.

"Untuk itu perlu dilakukan antisipasi dan adaptasi dampak El Nino. Beberapa upaya yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan. Serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning, dan hijau," lanjutnya.

Selain itu, kata Syahrul, melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan peralatan dan mesin pertanian (alsintan) untuk percepatan tanam.

Juga, peningkatan ketersediaan air dengan membangun/ memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, serta pompanisasi.

"Serta, penyediaan benih tahan kekeringan dan OPT, pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, serta dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian," kata Syahrul.

Sebelumnya, Peneliti Klimatologi Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin, anomali kenaikan suhu terus naik, melampaui kenaikan 0,55 derajat Celcius. Fenomena El Nino akan memicu kondisi kering atau panas lebih ekstrem di musim kemarau dibandingkan musim kemarau biasanya.

"Ya, sudah terkonfirmasi (El Nino masuk Indonesia). Suhunya naik terus. El Nino sudah tembus 0,81 derajat Celcius. Meski baru akan sah dikonfirmasi nanti bulan Agustus," kata Erma kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (8/6/2023).

Target Produksi Pangan

Sementara itu, Syahrul mengatakan, padi nasional tahun 2024 melonjak sekitar 1 juta ton. Di mana, target produksi padi tahun 2023 adalah 54,5 juta ton.

Di mana, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi padi tahun 2022 sebesar 54,75 juta ton gabah kering giling (GKG). Angka itu naik 333,68 ribu ton atau 0,61 persen dibandingkan produksi padi tahun 2021 yang sebesar 54,42 juta ton GKG.

Mentan mengatakan, target itu akan bisa dicapai melalui pendekatan 2 strategi Kementan di tahun 2024. Yaitu, 4 kegiatan utama, dilakukan oleh Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Hortikultura, Ditjen Perkebunan, dan Ditjen Peternakan. Serta, kegiatan 6 kegiatan pendukung lainnya.

"Melalui pendekatan strategi pelaksanaan 2 kegiatan tersebut, Kementerian Pertanian menargetkan produksi komoditas utama tahun 2024 yaitu padi 55,42 juta ton, cabai 3 juta ton, kopi 8181 ribu ton, kelapa 2,9 juta ton, jagung 23,34 juta ton (kadar air 27%), bawang merah 1,74 juta ton, kakao 694 ribu ton, daging sapi/ kerbau 405,44 ribu ton, kedelai 340 ribu ton, bawang putih 45,91 ribu ton, tebu 39,45 juta ton, dan daging ayam 4 juta ton," kata Syahrul.


[-]

-

RI Siaga Fenomena Cuaca Ekstrem, Ini Dampak yang Ditakuti
(dce/dce)

Sentimen: negatif (88.3%)