Sentimen
Tokoh Terkait
Kata Megawati, Hasil Riset Jangan Disimpan Di Dalam Laci
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Megawati Soekarnoputri, meminta periset di BRIN untuk sensitif dalam melihat berbagai persoalan yang ada.
Megawati menganggap periset di BRIN sudah banyak sehingga harus diberdayakan demi kemajuan Indonesia Raya. Megawati menerangkan dirinya juga sudah mengingatkan Kepala BRIN, Tri Handoko.
Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan kerja sama antara BRIN dan TVRI di Gedung TVRI, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2024). Kerja sama tersebut diberi judul Indonesia Raya Jelajah Sains yang mengatur tentang diseminasi informasi terkait ilmu pengetahuan.
baca juga:"Bayangkan di BRIN, Pak Handoko bilang yang menjadi gabungan itu sekitar 10 ribu periset. Dulu ke mana, ya? Masa enggak bisa gitu, loh," kata Megawati.
Megawati menyampaikan kini di BRIN ada suatu badan yang membiayai teknologi tepat guna. Presiden Kelima RI ini menerangkan badan tersebut untuk mengakomodasi anak-anak muda yang ingin melakukan riset.
"Banyak anak-anak muda kita, loh, itu yang membuat riset kecil-kecil kasihan, loh. Makanya saya minta tolong kepada Bapak Bambang Kesowo (eks Menteri Sekretariat Negara) untuk mengajarkan untuk mengertikan gunanya hak atas kekayaan intelektual. Itu anak-anak muda itu karena dia butuh uang, dia jual (karyanya) tidak dipatenkan," kata Megawati.
Putri Proklamator RI Soekarno ini menejankan negara seharusnya bisa mengajarkan anak-anak muda untuk mematenkan hasil karya dan risetnya. Megawati menilai hasil riset itu bisa saja mendunia dan negara tentu mendapat royaltinya.
Megawati yang juga ketua Dewan Pengarah Badan Ideologi Pancasila (BPIP) tidak ingin hasil riset anak negeri tidak dihargai oleh negaranya sendiri. Dalam konteks itulah arti penting dari kerja sama antara BRIN dan TVRI. Sehingga api semangat riset oleh anak negeri bisa disebarkan dan diseminasikan lewat media massa yang menjangkau seluruh Indonesia.
"Untuk itu saya ingin mengembalikan TVRI bekerja sama dengan BRIN ini, itu saya selalu bilang seperti api nan tak kunjung padam," jelas Megawati.
Megawati juga mengingatkan kepada BRIN agar tidak menyia-nyiakan hasil riset anak negeri.
"Saya kan jengkel, sudah riset, malah hasilnya dimasukkan ke laci. Bu, saya sudah riset. Mana riset kamu. Diam saja. Loh, kenapa? Karena TVRI itu dibuat Bung Karno itu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," jelas Megawati.
Acara penandatanganan MoU antara BRIN dan TVRI dihadiri Direktur Utama LPP TVRI Bambang Brotoseno, Kepala BRIN Tri Handoko, mantan Menteri Lingkungan Hidup Emir Salim, Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR sekaligus anggota Komisi I DPR RI Utut Adianto.
Sentimen: positif (99.9%)