Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Industri Kereta Api (Inka)
Tokoh Terkait
Luhut Update Soal Polemik impor Kereta Bekas, Ini Katanya
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bakal melakukan rapat mengenai impor kereta api dengan Kementerian terkait seperti BUMN dalam waktu dekat.
"Nanti belum rapat, kalau sudah dirapatin baru kita kasih tahu ya," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (12/6/2023).
Begitu juga dengan kabar mengenai penolakan dari Kementerian Perindustrian, Luhut juga enggan prematur berkomentar sebelum rapat dengan kementerian terkait.
"Kan belum dirapatin gimana tahu menolak," katanya dengan nada tinggi.
Rencana importasi KRL memang menjadi polemik. Dimana PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) butuh cepat mendapatkan rangkaian kereta bekas dari Jepang untuk menggantikan kereta yang tua yang bakal dipensiunkan sehingga bisa mengimbangi kebutuhan penumpang.
Hal ini juga didukung Kementerian Badan Usaha Milik negara (BUMN) juga mendukung hal ini. Sembari menunggu produksi dalam negeri dari PT Industri Kereta Api (Inka) yang tidak selesai dalam waktu cepat, hingga opsi impor dianggap tepat.
Namun rencana ini ditolak keras oleh Kementerian Perindustrian guna menggalakkan produksi dalam negeri. Bahkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita beralasan bahwa pihaknya bersikukuh belum memberikan izin impor karena rekomendasi BPKP menyatakan tidak perlu adanya impor KRL bekas.
"Impor KRL, BPKP kan sudah jelas tidak boleh. Pokoknya kan dalam rapat koordinasi kita semua Menteri yang hadir di situ sepakat kita akan ikuti apa yang menjadi rekomendasi dari BPKP, termasuk Menteri Perindustrian," katanya di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (9/5/23).
Seperti diketahui, hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tidak merekomendasikan impor KRL bekas Jepang.
[-]
-
Catat! PeduliLindungi Lenyap, Naik Kereta Api Harus Bawa Ini(hoi/hoi)
Sentimen: negatif (99%)