Sentimen
Negatif (100%)
12 Jun 2023 : 13.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: London, Moskow

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait
Sergei Shoigu

Sergei Shoigu

Sergei Surovikin

Sergei Surovikin

Valery Gerasimov

Valery Gerasimov

Update Perang Rusia-Ukraina: Zelensky Menggila, Putin Kritis

12 Jun 2023 : 13.05 Views 5

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Update Perang Rusia-Ukraina: Zelensky Menggila, Putin Kritis

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki babak baru. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberi sinyal bahwa pasukannya telah mulai melakukan serangan balasan, untuk merebut kembali sejumlah wilayah dari Rusia.

Akhir pekan kemarin, ia mengatakan "tindakan defensif kontra-ofensif yang relevan sedang berlangsung di Ukraina". Meski begitu, ia tetap bungkam tentang detail yang dibicarakan.

Pernyataan itu kemudian didukung fakta baru dari tentara Ukraina dan laporan tak resmi Rusia di lapangan. Pasukan Kyiv disebut telah memperoleh beberapa keuntungan di tenggara dan merebut kembali setidaknya satu desa garis depan.

-

-

Berbeda dengan di awal konflik di mana Rusia berusaha merebut Kyiv dan sejumlah kota besar, garis depan perang di Ukraina kini berada di selatan dan timur negara itu. Setelah merebut kembali Kharkiv dan Kherson, wilayah selatan Zaporizhzhia kemungkinan akan menjadi fokus utama tentara Ukraina.

Perlu diketahui Ukraina kini mendapat banyak bantuan senjata dari Barat. Salah satunya adalah rudal siluman "Strom Shadow" asal Inggris, yang mampu menyerang jarak jauh hingga menembus Rusia.

Ukraina juga telah menerima setidaknya dua sistem rudal Patriot, satu dari Amerika Serikat (AS) dan satu lagi dari Jerman. Selain peralatan militer, AS mengumumkan paket bantuan senilai US$1,2 miliar ke Ukraina untuk mendukung peluncuran serangan balasannya.

Berlangsung Seminggu

Dalam updatenya, Ukraina disebut telah melakukan serangan balik dalam seminggu. Pasukan Rusia terus menembaki posisi Ukraina, tetapi pasukan Ukraina telah maju hingga 2 kilometer di beberapa tempat.

"Ini adalah serangan balik di mana kami memanfaatkan fakta bahwa musuh berputar, bahwa musuh belum sepenuhnya mengintai, belum sepenuhnya mengoordinasikan unitnya, belum sepenuhnya menggali," kata salah satu tentara Serhii Cherevatyi kepada CNN dalam wawancara telepon, Minggu (11/6/2023).

"Kami memanfaatkan ini dan menyerang balik mereka," tegasnya.

Ia menjelaskan bagaimana Rusia didukung pasukan udara, personil infanteri, dan tentara bayaran Wagner di Bakhmut. Moskow, kata dia, masih menguasai kota tapi tentara Kyiv terus menunjukan kemajuan di wilayah Barat Laut dan Barat Daya.

"Kami telah maju hampir satu mil di berbagai daerah di sekitar kota," katanya.

Wilayah-Wilayah yang Direbut

Ukraina dilaporkan telah merebut setidaknya tiga desa yang awalnya diduduki Rusia. Pertama, Ukraina melaporkan merebut kendali desa garis depan pertempuran, Blahodatne, yang terletak di antara Zaporizhzhia dan Donetsk di tenggara Ukraina.

Sebuah video dirilis oleh saluran Telegram resmi Angkatan Darat Ukraina. Ditunjukan tentara Brigade ke-68 mengibarkan bendera Ukraina dari sebuah bangunan di desa tersebut, yang terletak beberapa kilometer di selatan kota Velyka Novosilka.

"Brigade tersebut melancarkan serangan awal ke gedung klub desa dan sekolah setempat," kata seorang tentara kepada televisi Ukraina.

"Pasukan Rusia tidak menyerah ... Enam orang Rusia ditangkap saat Ukraina menguasai desa tersebut," tambahnya.

Hal yang sama juga terjadi di desa Neskuchne. Video, yang telah digeolokasi oleh CNN International, menunjukkan sepuluh orang dari Brigade 129 Ukraina berdiri di sekitar bendera batalion mereka di luar fasilitas medis kecil di desa tersebut.

"Kemuliaan bagi Ukraina, kemuliaan bagi para pahlawan," teriak mereka dalam video yang juga diposting di halaman Facebook batalion itu.

Dalam update terbaru, Senin (12/6/2023), militer Ukraina juga telah merebut kembali Makarivka, desa garis depan lain di wilayah Donetsk timur. Perebutan desa ketiga ini juga diakui Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar.

"Tidak ada satu posisi pun yang hilang di garis depan di mana pasukan Ukraina berada dalam posisi bertahan," klaim Maliar.

Penegasan Pro Rusia

Laporan kemenangan ini juga diamini saluran Telegram Rybar, satu di jaringan blog militer pro-perang Rusia. Ini melaporkan pasukan Ukraina telah mendapatkan kembali kendali atas dua desa di selatan Velyka Novosilka "hampir tanpa perlawanan".

Rybar menamai Blahodatne, kota yang diklaim oleh tentara Ukraina, sebagai salah satu dari dua desa tersebut. Yang lainnya berada di dekat Neskuchne.

Namun sayangnya belum ada konfirmasi dari istana Presiden Vladimir Putin. Sebelumnya perpecahan juga terjadi antara pausan Rusia dan tentara bayarannya Wagner.

Kapal Rusia Diserang Drone

Sementara itu, di Laut Hitam, serangan juga dilancarkan Ukraina. Kapal Rusia Priazovye dilaporkan diserang enam kapal tak berawak (drone) Ukraina di bagian tenggara wilayah itu Minggu.

"Kapal tidak rusak dan kapal drone hancur," klaim Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Video yang dipublikasikan di saluran Telegram juga menunjukkan awak kapal menembak dan menabrak kapal tak berawak tersebut. Terlihat pula ledakan dari kejauhan.

Priazovye berada di Laut Hitam guna memantau situasi dan memberikan keamanan di jalur pipa gas Turki dan Blue Stream. Ini merupakan kedua kalinya, setelah serangan serupa 24 Mei.

"Dalam upaya memukul mundur serangan itu, semua kapal dihancurkan oleh tembakan dari senjata reguler kapal Rusia 300 kilometer (sekitar 186 mil) tenggara Sevastopol," kata kementerian itu, menambahkan tidak ada korban jiwa.

Pasukan Putin Pecah-Belah

Di sisi lain, pasukan Rusia yang berperang di Ukraina makin pecah dan bersitegang satu sama lain. Tentara bayaran yang sebelumnya membantu operasi Kremlin, Wagner, mengaku tak akan menandatangani kontrak apapun dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu.

Bos Wagner,Yevgery Prigozhin mengatakan langsung hal tersebut. Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia memang memerintahkan semua "detasemen sukarelawan", panggilannya untuk pasukan Wagner, menandatangani kontrak dengan kementerian pada 1 Juli guna meningkatkan efektivitas tentara Rusia.

"Wagner tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan Shoigu," kata Prigozhin menanggapi permintaan komentar terkait masalah tersebut, dimuat Reuters.

"Perintah itu, tidak berlaku untuk Wagner," tambahnya.

Keretakan antara Wagner dan kementerian sebenarnya sudah terlihat berulang kali. Prigozhin, berkali-kali menyerang petinggi militer Presiden Vladimir Putin atas apa yang dia anggap sebagai pengkhianatan karena gagal berperang di Ukraina dengan baik.

Puncaknya adalah saat Wagner mengaku kekurangan amunisi namun tak diberikan oleh militer Rusia. Ini membuat Prigozhin murka dan mengatakan Kementerian Pertahanan Rusia sengaja mengorbankan pasukannya.

Namun, baik Shoigu maupun Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov yang juga diserang, tidak berkomentar tentang kecaman Prigozhin. Padahal Mei lalu, Wagner merebut kota Bakhmut di Ukraina setelah pertempuran yang menewaskan puluhan ribu orang.

"Wagner sepenuhnya tunduk pada kepentingan Rusia tetapi struktur komandonya yang sangat efisien akan rusak dengan melapor ke Shoigu," tegas Prigozhin lagi.

"Shoigu tidak dapat mengelola formasi militer dengan baik," ujarnya menambahkan bahwa Wagner lebih memilih mengoordinasikan tindakannya di Ukraina dengan Jenderal Sergei Surovikin, dijuluki "Jenderal Kiamat" oleh media Rusia, yang sebelumnya dipecat pemerintah.

Markas Militer Rusia Meledak

Ukraina dilaporkan menggila dengan rudal buatan Inggris, Storm Shadow. Tentara Kyiv disebut meledakkan markas militer Rusia, yang pernah dikunjungi Presiden Valdimir Putin, di garis depan perang.

Pasukan Ukraina, dalam laporan The Sun Minggu, menyebut serangan Storm Shadow menghantam pusat rekreasi di Henichesk, Kherson, yang digunakan militer Rusia sebagai basis mereka. Sejumlah foto dirilis di mana Kremlin mengakui satu orang tewas.

Rekaman menunjukkan bangunan itu terbakar dan akibatnya yang merusak. Pangkalan itu ditempatkan secara strategis di dekat Arabat Spit, wilayah yang menghubungkan wilayah Kherson yang diduduki ke semenanjung Krimea.

"Semuanya ditutup sekarang, ada banyak ambulans dan alat pemadam kebakaran," bunyi laporan media lokal.

Hal senada juga dimuat kantor berita Ukraina, Pravda. Serangan disebut untuk 'perdamaian' Ukraina.

"Serangan tepat dilakukan oleh rudal Inggris yang dikirim ke rezim Kyiv untuk 'perdamaian' pada infrastruktur sipil," bunyi laporan itu.

"Mereka menganiaya pejabat tinggi wilayah Kherson dan meneror penduduk, tapi kami tidak menyerah," tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Kherson pro Rusia, Vladimir Saldo, juga membenarkan serangan menggunakan Storm Shadow. Setidaknya ada tiga rudal dikerahkan.

Namun ia membantah hal tersebut digunakan untuk pangkalan militer. Ia berdalih area itu taman bermain.

"Konfirmasi lain dari barbarisme dan ketidakmanusiawian rezim Kyiv yang dikendalikan London," katanya.

"Puing-puing rudal Storm Shadow yang ditujukan ke kamp rekreasi anak-anak Dnepryany. Satu rudal ditembak jatuh tetapi dua berhasil mencapai target mereka," tambahnya lagi.

"Akibatnya, satu orang tewas dan satu lainnya luka-luka," ujarnya lagi.

Storm Shadow adalah rudal jelajah dengan jangkauan 250 km hingga 560 km. Rudal ini memiliki kemampuan untuk menembus kota-kota di Rusia, seperti Kursk, Belgorod, Voronezh atau Sevastopol, serta sebagian besar Belarusia, termasuk ibu kotanya, Minsk.


[-]

-

Putin Janji Tak Akan Bunuh Zelensky, Ukraina: Ah Tipu-Tipu!
(sef/sef)

Sentimen: negatif (100%)