Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Depok, Solo
Tokoh Terkait
Kaesang Ikut Pilkada Lanjutkan Tren Aji Mumpung?
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Penegasan Kaesang Pangarep siap maju pada Pilkada Depok 2024 melanjutkan tren aji mumpung.
Selagi ayahandanya Joko Widodo menjabat kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, Kaesang dapat dengan mudah menerima dukungan dari partai.
Profesor Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, meyakini Kaesang memilih berkontestasi lantaran faktor Jokowi.
baca juga:Publik menangkap kesan itu karena memang sudah menjadi tren, misalnya suami selesai menjabat kepala daerah tongkat estafet bisa berlanjut ke istri atau anak.
"Dengan orang tuanya sebagai presiden, secara langsung atau tidak langsung akan menguntungkan anak-anaknya dalam politik praktis," ujarnya di Jakarta, Sabtu (10/6/2023).
"Seperti yang disaksikan publik, para elite partai berhamburan memberikan dukungan. Mereka itu memberikan dukungan tidak lepas karena ia anak presiden yang sekarang berkuasa," lanjut Lili Romli.
Kaesang sebelumnya sudah digadang-gadang maju di Pilkada Depok pada 2024 oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Belakangan, Partai Gerindra ikut menyambut dan menyatakan siap mendukung langkah Kaesang.
PDI Perjuangan selaku tempat Jokowi dan sang kakak Gibran Rakabuming Raka dikader, meminta bos Persis Solo itu gabung ke partai dulu untuk memantapkan langkah terjun pada Pilkada 2024 yang digelar November atau sebulan setelah Jokowi mengakhiri masa jabatan periode kedua.
Lili Romli menilai sulit bagi Kaesang mendapatkan dukungan apabila Jokowi tak lagi menjabat presiden. Dia menjadikan contoh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang maju Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
"Contohnya ketika SBY mencalonkan AHY sebagai cagub DKI Jakarta, dukungan elite politik sangat kecil," katanya.
Dinasti Politik
Lili Romli menilai majunya Kaesang pada Pilkada 2024 menguatkan asumsi publik bahwa Jokowi sedang membangun dinasti politik. Sebelum Kaesang, Gibran maju dan terpilih menjadi Wali Kota Solo mengikuti langkah sang ipar Bobby Nasution di Kota Medan.
Dia mengakui pula adanya kekecewaan publik dari situasi ini. Alasannya, Jokowi dianggap tidak akan membangun dinasti, mengingat anak-anaknya masih tergolong muda untuk menjadi pejabat publik.
"Dengan Jokowi memberikan restu kepada anak-anaknya untuk maju sebagai kepala daerah, publik akan menilai bahwa ia sedang membangun dinasti politik. Padahal awalnya publik yakin ia tidak akan seperti itu. Tetapi pada perkembangan berbeda, tentu ini membuat publik kecewa," paparnya.
Sentimen: positif (100%)