Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Ibadah Haji, Ramadhan
Tips aman sai bagi jemaah haji risti dan lansia
Alinea.id Jenis Media: News
Pelaksanaan ibadah haji memerlukan ketahanan fisik. Oleh karena itu, jemaah kategori risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia) butuh strategi untuk bisa menjalankan ibadah dengan baik dan aman, termasuk saat sai atau berjalan/berlari-lari kecil pulang pergi 7 kali dari Safa ke Marwa.
Juru bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat, Ramadhan Harisman, pun memberikan beberapa tips agar bisa tetap prima saat sai. Utamanya adalah pendekatan istirahat-istirahat.
"Dari Safa ke Marwa, jemaah harus jalan kaki kurang lebih 400 meter. Saat jalan dari Safa ke Marwa, sejenak berhenti, istirahat dulu, berdoa 2 menit untuk menurunkan denyut nadi," tuturnya, Minggu (11/6).
Menurutnya, jantung harus diberikan kesempatan untuk istirahat agar tak terlalu terforsir. Disarankan beristirahat setiap putaran. Pelaksaan sai akan lebih lama, tetapi aman bagi jemaah risti dan lansia.
"Karenanya, sebaiknya jemaah yang masih muda dan sehat untuk mendampingi jemaah risti dan lansia agar tidak tertinggal dengan kelompok jemaahnya," sarannya.
Selain itu, Ramadhan mengimbau jemaah yang memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit paru osbstruktif kronis (PPOK) disarankan memakai kursi roda. Sebab, rawan serangan jantung saat sai.
Ia memastikan petugas akan terus memantau kondisi jemaah risti dan lansia, terutama yang memiliki mempunyai penyakit bawaan sejak di Tanah Air.
Jumlah jemaah haji Indonesia yang tergolong risti meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Jemaah Haji Indonesia (Siskohatkes), kelompok jemaah risti pada 2016 mencapai 65%, 2017 sebanyak 63%, 2018 sebesar 66%, 2019 sekitar 65%, 2022 menembus 68%, dan tahun ini sekira 73% dari total 203.320 orang.
Sentimen: negatif (88.3%)