Sentimen
Informasi Tambahan
Event: HUT Bhayangkara
Kab/Kota: Sukoharjo, Tulungagung
Kasus: pembunuhan
Puluhan Warga Tulungagung Hapus Tato, Alasannya Ada yang Malu sama Anak sampai Mau Hijrah
Indozone.id Jenis Media: News
INDOZONE.ID - Ratusan pemohon penghapusan tato berkumpul di RS Bhayangkara Tulungagung, usai beredar kabar penghapusan tato gratis yang digelar Polri. Kegiatan itu digelar dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke-77 tahun ini.
Joy, salah satu pendaftar datang ke lokasi penghapusan tato bersama dengan seorang temannya. Dia mengaku sudah punya tato di lengan kanannya sejak tahun 1990an.
Tato berbentuk perempuan berambut panjang berukuran kecil itu kemudian terus ada sampai saat ini. Namun, saat anak-anaknya mulai tumbuh dewasa, Joy merasa malu punya tato dan berniat untuk menghapusnya.
"Malu mas sama anak, apalagi kalau ditanya tanya soal tato," ujarnya pada Rabu (07/06/2023).
Proses penghapusan tato di RS Bhayangkara Tulungagung (Z Creators/Firman Imansyah)Baca juga: 9 Fakta Sadis Kasus Pembunuhan dan Mutilasi di Sukoharjo, Terungkap Gegara Tato Naga!
Joy mengaku, selama proses penghapusan tato, muncul ruam merah di sekitar tato yang dihapus menggunakan alat khusus.
Namun, keinginannya untuk bersih dari tato dan hijrah ke arah yang lebih baik, membuatnya tetap bertahan walaupun rasa sakit terus dia rasakan selama penghapusan tato.
"Sakit sih panas, kayak ditusuk-tusuk, kayak dulu waktu bikinnya," ungkap Joy.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Deva, laki - laki yang satu ini menghapuskan tato di dua titik dalam tubuhnya, yakni pada bagian tangan dan punggung tangan.
"Iya ada dua mas, satu di punggung tangan dan satunya lagi di tangan, ada tato," jelasnya.
Proses penghapusan tato di RS Bhayangkara Tulungagung (Z Creators/Firman Imansyah)Deva mengatakan, dirinya memilih menghapus tato di tangannya itu karena akan pergi keluarga negeri. Dia tidak ingin keberadaan tato di tubuhnya itu, menjadi penghalang kepergiannya ke luar negeri untuk bekerja.
"Mau jadi TKI mas, makanya ini dibersihkan," terangnya.
Deva mengakui, proses penghapusan tato lebih sakit daripada saat pembuatannya. Bahkan, dia rela menahan rasa sakit itu agar keinginannya berangkat ke luar negeri terwujud.
Baca juga: Seniman Tato Asal Filipina Ini Jadi Cover Majalah Vogue Tertua, Umurnya 106 Tahun
Sementara itu, ketua panitia HUT Bhayangkara ke 77 tahun 2023 di RS Bhayangkara Tulungagung, Iptu dr Lucky Hauriza mengatakan, total ada 130 pendaftar dalam program ini. Namun hanya 90an yang bisa dieksekusi dan mengikuti program penghapusan tato kali ini.
Lucky menjelaskan, pihaknya melakukan screening kepada pendaftar. Screening ini meliputi ukuran tato serta warna tato yang ada di tubuh pendaftar, karena alat yang dimilikinya saat ini hanya bisa untuk menghapus tato satu warna saja.
"Kita masih bisa tangani yang ukuran kecil saja dan yang tato warna hitam saja, kalau yang ukuran besar mohon maaf kami masih belum bisa lakukan itu," ucapnya.
Proses penghapusan tato di RS Bhayangkara Tulungagung (Z Creators/Firman Imansyah)Usai mengikuti satu kali penghapusan, pemohon bisa memeriksakan lagi kondisi bagian tubuhnya yang bertato itu ke poli di RS Bhayangkara Tulungagung, untuk memastikan hilangnya tato dalam tubuhnya.
"Satu saja sudah cukup, nanti kita kasi kayak salep yang bisa dioleskan di bagian tato yang dihapus," pungkasnya.
Lucky memastikan program ini gratis, dan terus dibuka sampai HUT Bhayangkara ke-77 yang jatuh tanggal 01 Juli nanti.
Artikel Menarik Lainnya:
Sentimen: negatif (96.2%)