Gus Fuad Sebut Alur DNA Para Habib Rata-Rata Genetika Yahudi
Oposisicerdas.com Jenis Media: News
Gus Fuad Plered bersama dengan KRT Faqih Wira Hadiningrat membahas alur DNA para habib yang ternyata didominasi Yahudi.
Hal itu dibahas keduanya saat bertemu di kediaman Gus Fuad di Pondok Pesantren Raudhatul Fatihah. Video pertemuan keduanya kemudian diunggah di akun Youtube Gus Fuad Channel.
Pada kesempatan itu, Gus Fuad dan KRT Faqih Wira Hadiningrat mengobrol santai mengenai asal usul datangnya para orang Arab ke Indonesia. Dalam cerita itu, keduanya kemudian membahas mengenai DNA para habib yang sudah dilakukaan oleh DNA internasional.
Dalam pembahasan DNA para habib itu, keduanya didampingi seorang dokter, yakni dokter Kamal al haq Sunan Muria yang dari jalur ibunya masih keturunan Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
Mengawali pembahasannya, KRT Faqih Wira Hadiningrat mengatakan dirinya dan Gus Fuad yang merupakan putra Nusantara harus segera bertindak. Sebab, jika tidak, banyak orang yang akan tersesat.
"Kami putra putri Nusantara sebenarnya harus segera bertindak, harus segera melakukan penyikapan. Kalau ini dibiarkan. maka makan lama makin banyak orang tersesat," ucapnya mengawali pembahasan.
Selanjutnya, Gus Fuad menceritakan bahwa datangnya imigran Yaman ke Indonesia itu merupakan inisiasi dari Belanda yang pada saat itu kerepotan menghadapi perlawanan Sultan Agung Tirtayasa dan rekan-rekannya.
"Begini, pendahulu-pendahulu kita ketika kemudian kedatangan imigran Yaman yang itu sebenarnya inisiasi Belanda karena kerepotan dalam menghadapi gelombang perlawanan Sultan Agung Tirtayasa. Bahkan perang Jawa itu mengakibatkan Kerajaan Belanda terpecah," lanjutnya.
Gus Fuad melanjutkan, Indonesia ini sebenarnya welcome dengan datangnya berbagagi suku dan agama. Dan kajian DNA seperti ini,menurut Faqih, tidak akan ada jika tidak ada penipuan mengenai keturunan.
"Kajian ini sebenarnya tidak akan muncul, pribumi Nusantara ini sangat welcome, selama tidak berusaha melakukan penindasan kooptasi eksploitasi ataupun penipuan engkau keturunannya," ucap dia.
"Firaun mau keturunan nabi, mau keturunannya maharaja India, siapa pun Mongol, terserah. Tapi ketika pribumi bangkit nasab leluhurnya itu dihina, kita bicara," lanjutnya.
Faqih lalu kembali bercerita mengenai pesan mukasafah bahwa beliau menyebut golongan Alwi tidak memiliki wajah bak orang Arab. "Wajah kita ini tidak mirip orang Arab tetapi banyak mirip dengan orang-orang Israel Yahudi," ceritanya.
Ia kemudian mengungkap sebuah fakta bahwa golongan Alwi ini sejatinya bukan orang Arab, melainkan Yahudi. "Hasil DNA sudah menjadi konsumsi pabrik dan open hosting sehingga di dunia Arab pada awal tahun 2000 sudah meledak ini akhirnya saya baru sadar kalau memang ternyata Ba'alwi bukan orang Arab. Matjlah secara genetika terdeteksi bagian dari keluarga Yahudi,"
Faqih kemudian menjelaskan alur tes DNA mengenai keturunan yang tidak perlu membongkar kuburan. "Misal ada 100 cicit. Dites DNA saja nanti akan ketemu kode-kode yang sama kemiripan. Kalau ada yang melenceng, patut dicurigai,"
"Ini ada dari Al Husaini sudah banyak sayyid syarif yang melakukan tes DNA dan ketemulah kode yang sama fdc 1050 berarti ini disepakati sebagai titik temu di antara Al Husaini dan Imam Ali, Hasani sendiri ada kode khusus 87 fgc 8702, Al Hasani fcg30416 yang artinya di al husaini tidak ada fgc 8702," jelasnya.
Gus Fuad kemudian menyimpulkan hingga kini Alwi dari kajian DNA itu terbukti Yahudi. Sedangkan nasab habib yang tidak tersambung pada Rasulullah.
"Kita bisa simpulkan bahwa Pak Alwi itu menurut kajian tes DNA secara internasional diakui sebagai DNA-nya orang Yahudi ya orang satu. Kedua uji uji kitab nasab terbukti di Indonesia sebagai Habib itu tidak tersambung ke Rasulullah," jelas Gus Fuad.
Gus Fuad dan Faqih kemudian menyebut banyak sahabat Rasulullah yang pintar namun bukan keturunan Rasulullah. Hal itu menurut keduanya bukan masalah selagi tidak merusak melakukan eksploitasi dan mengaku-ngaku.
"Sahabat nabi kan banyak yang pintar tapi bukan keturunan Rasulullah. Bukan masalah selama tidak eksploitasi bukan masalah. Kan sudah disediakan kursi neraka," ucapnya.
Foto: Gus Fuad Plered (kanan) dan KRT Faqih Wira Hadiningrat. (Foto dari screenshot)
Sentimen: negatif (100%)