Jember (beritajatim.com) – Komisi B DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengkritisi tak maksimalnya fingsi resi gudang di Kecamatan Ajung. Mereka minta agar resi gudang itu dimanfaatkan untuk kepentingan petani.

“(Bangunan) resi gudang kayak rumah hantu. Saya berharap resi gudamg difungsikan. Kalau tidak ya digusur saja. Karena ini jadi andalan pemkab saat pemerintah pusat sidak,” kata Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono, dalam rapat dengar pendapat dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember dan Dinas Tanaman Pangan Jember, di gedung parlemen, Rabu (19/1/2022).

Siswono meminta agar pemerintah daerah menyinergikan resi gudang dengan usaha penggilingan padi di Jember. “Itu ada selep beras besar di Kelurahan Wirolegi. Kenapa itu tidak di-match-kan dengan resi gudang? Sehingga dalam rangka menangani kebutuhan petani pada saat harga gabah rendah, dinas hadir membeli (gabah). Dana dari pemerintah. Masyarakat sudah bayar pajak. Tolong jangan hanya jadi slogan: pajak dikembalikan untuk rakyat,” katanya.

Kepala Disperindag Jember Bambang Saputro Ia berjanji akan menindaklanjuti usulan Komisi B. “Kewenangan ‘mengutak-atik’ sistem resi gudang berada di kementerian di pusat,” katanya.

Bambang sudah melaporkan persoalan itu kepada Bupati Hendy Siswanto. “Dalam waktu dekat ini kami akan berkoordinasi dengan kementerian di pusat, agar resi gudang di Jember sebisa mungkin membawa manfaat bagus masyarakat, terutama petani,” katanya.

Bangunan resi gudang sempat digunakan menjadi tempat penitipan peralatan bantuan yang diterima dari pemerintah pusat. “Ini karena kondisi kantor kami tidak mencukup untuk gudang. Alhamdulillah, sesuai arahan bupati, bantuan tersebut kami sudah salurkan kepada yang berhak menerima,” kata Bambang.

“Resi gudang perlu perawatan dan ini menjadi atensi bagi kami, bagaimana dengan kemampuan kami bisa mengoptimalkan kegiatan-kegiatan, khususnya pemeliharaan peralatan di (bangunan) resi gudang. Target saya, karena bupati sangat berharap masing-masing dinas mengembangkan kreativitas, inovasi, dan produktivitas, minimal tahun ini resi gudang di Ajung bisa beroperasi kembali. Doakan saya bisa mengembalikan resi gudang sesuai fungsinya,” kata Bambang.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Jember Leon Lazuardi mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyeleksi koperasi yang akan mengelola resi gudang. “Ini akan kami laporkan ke bupati. Ada dua koperasi yang akan menjadi calon pengelola,” katanya. [wir/ted]