POJOKSATU.id, BANDUNG- Kasus perundungan yang terjadi terhadap anak SMP berusia 13 tahun dan 14 tahun di Kota Bandung, sudah dilaporkan ke polisi.

Kuasa Hukum dari Korban, Boyke Luthfiana Syahrir, mengatakan peristiwa bullying dengan kekerasan terhadap korban dilakukan sebanyak tiga kali oleh para pelaku.

“Tiga kali,” kata dia di Mapolrestabes Bandung pada Jumat (9/6).

Menurut Boyke, peristiwa pertama kekerasan dilakukan oleh pelaku pada Jumat (2/6), lalu yang kedua dan ketiga terjadi pada Senin (5/6) serta Rabu (7/6).

“Kekerasan yang kedua dan ketiga dilakukan oleh pelaku di toilet sekolah dengan memukul korban di bagian kepalanya. Ditambah memang pada saat kejadian yang kemarin beredar, ” terang Boyke.

Menurut keterangan korban, korban di toilet dipukul, hari Rabu-nya dipukul lagi bagian kepala.

Boyke menambahkan, korban dan pelaku sebelumnya sempat dimediasi oleh pihak sekolah.

Namun demikian, dia menyebut mediasi itu tak sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga pihak keluarga korban akhirnya resmi melaporkan 11 pelaku ke Satreskrim Polrestabes Bandung.

“Yang namanya mediasi itu, berkumpul dan berdiskusi saling memaafkan dan saling merasa saya salah dan saya benar,” jelasnya.

Terpisah, Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, mengatakan kasus yang dilaporkan oleh korban sudah diproses di Unit PPA Polrestabes Bandung.

“Masih proses di PPA kasus masih berjalan di PPA Polrestabes,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, aksi bullying itu terekam dalam sebuah video berdurasi 2 menit 15 detik dan beredar di media sosial.

Dari video yang beredar, terlihat korban yang menggunakan pakaian warna hitam hanya duduk meringkuk menerima pukulan serta tendangan dari para pelaku.

Korban tak melakukan perlawanan. Sementara pelaku secara bergantian memukuli korban.

(Arief/pojoksatu)