AKURAT.CO, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra didorong untuk meramaikan kontestasi Pemilihan Presiden (pilpres) 2024. Yusril dinilai pantas maju sebagai calon presiden (capres).

Dorongan agar Yusril maju capres disampaikan politisi PBB, Pitra Romadoni Nasution. Dia mengajukan Yusril maju menjadi capres di Pemilu dengan membentuk poros keempat.

"Sehingga akan membuat kontestasi Pemilu yang akan datang semakin ketat, mengingat YIM (Yusril Ihza Mahendra) berpengalaman di bidang ketatanegaraan, dan layak menjadi calon presiden karena pengalamannya yang sudah berulang kali menjadi menteri," kata Pitra melalui pesan elektronik kepada Akurat.co, Sabtu (10/6/2023).

Pitra meminta agar Yusril membuka opsi membentuk poros keempat atau menggenapi poros yang sejauh ini sudah terbentuk. Yakni poros PDIP dengan capres Ganjar Pranowo, Koalisi Perubahan untuk Persatuan dengan capres Anies Baswedan, dan poros Gerindra dengan Prabowo Subianto sebagai capres.

Terlebih, katanya, Yusril perlu mempertimbangkan untuk maju menjadi capres jika tidak ada kepastian dari ketiga poros tersebut mengusung Yursil menjadi calon wakil presiden.

"Mengingat pengalaman dan prestasi YIM lebih layak menjadi capres bukan cawapres," katanya.

Pertimbangan lainnya, sebut Pitra, YIM sudah mempersiapkan diri sejak 20 tahun lalu, dan sudah saatnya melakukan terobosan yang progresif maju menjadi capres tanpa menunggu partai lain yang masih bimbang berlabuh kemana.

Dengan begitu, menurutnya, sosok Yusril sebagai capres dari poros keempat akan menjadi simbol pemimpin yang berani mengambil keputusan di antara sikap partai-partai lain yang masih abu-abu.

Pitra juga menyinggung dukungan Presiden Jokowi kepada Yusril. Saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan PBB di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023, Jokowi menyatakan mendukung Yusril apabila maju menjadi capres.

"Tentunya itu adalah harapan dan dorongan bahwa YIM layak dan matang menjadi presiden. Tidak mungkin seorang presiden menyampaikan dukungan apabila YIM tidak layak memimpin republik ini. Justru karena Yusril dinilai figur pemimpin yang tepat untuk meneruskan dan memperbaiki serta memimpin Bangsa Indonesia menuju kedigdayaan," tukasnya.[]