Sentimen
Positif (99%)
10 Jun 2023 : 09.37
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri

Garibaldi Thohir Mundur dari Komisaris Utama GOTO, Agus Martowardojo Naik

10 Jun 2023 : 09.37 Views 5

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Garibaldi Thohir Mundur dari Komisaris Utama GOTO, Agus Martowardojo Naik

KNews.id – Konglomerat Garibaldi Thohir akan mundur dari posisinya sebagai Komisaris Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Posisinya akan digantikan oleh Agus Martowardojo. GOTO pada Kamis (8/6/2023) mengumumkan agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST dan RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada (30/6).

GOTO mengusulkan 9 agenda RUPST dan 2 agenda RUPSLB, salah satunya terkait perubahan dewan direksi dan komisaris. Terkait perubahan pengurus, perseroan menominasikan Patrick Sugito Walujo sebagai direktur utama/CEO menggantikan pejabat sebelumnya, Andre Soelistyo. Pergantian ini akan efektif setelah mendapatkan restu pemegang saham. Patrick juga akan didukung veteran Gojek, Thomas Husted, yang dinominasikan sebagai Wakil Direktur Utama, yang nantinya akan mengemban tugas sebagai Chief Operating Officer.

Sementara itu, Andre Soelistyo akan mengisi dewan komisaris, bertukar posisi dengan Patrick. Manajemen GOTO juga mengusulkan Agus Martowardojo menjadi komisaris utama menggantikan Garibaldi Thohir. Profil Agus Martowardojo sebelumnya, menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada tahun 2005-2010, dan Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tahun 2010-2013. Agus kemudian menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia pada tahun 2013-2018.

Terkait pencalonan Andre Soelistyo sebagai Komisaris GOTO, manajemen menyampaikan nantinya Andre akan mengawasi dan memberikan arahan strategis kepada manajemen. Tujuannya agar GOTO menuju target Ebitda yang disesuaikan positif pada akhir tahun 2023 dan pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang. Direktur Utama dan Co-Founder GoTo, Andre Soelistyo, menyampaikan, pencapaian GoTo merupakan hasil kerja keras banyak pihak, termasuk para pemimpin kelas dunia yang kini menjalankan bisnis GoTo. Sebagai calon penerus Andre, Patrick Walujo sebenarnya bukan orang baru. Dia bersama sama Andre, Nadiem Makarim, dan para founder lainnya ikut membesarkan Gojek sejak masih beroperasi dari garasi rumah hingga menjadi unicorn, decacorn, merger dengan Tokopedia, dan mencatatkan saham sebagai perusahaan publik (IPO) di Bursa Efek Indonesia.

“Sebagai salah satu investor pertama Gojek dan Komisaris GoTo, saya selalu memiliki kepercayaan besar terhadap GOTO. Apabila nominasi saya disetujui oleh pemegang saham, saya akan berdedikasi penuh kepada GoTo dan bekerja sama dengan jajaran direksi lainnya untuk mendorong kemajuan unit bisnis, terus mengoptimalisasi strategi perseroan menuju target profitabilitas serta memperkokoh landasan pertumbuhan jangka panjang,” kata Patrick.

Andre Soelistyo menyelesaikan masa jabatan setelah melewati dua tahun kepemimpinan sebagai CEO GOTO. Sebelumnya, ia memegang sejumlah posisi puncak di Gojek dan berperan penting dalam melahirkan berbagai inovasi baru seperti bisnis logistik dan finansial. Dia optimistis saat mencanangkan target adjusted Ebitda pada akhir tahun ini. Pada kuartal I/2023, GOTO sukses melakukan sejumlah perbaikan, baik di sisi topline maupun bottom line.

GOTO membukukan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) senilai Rp149 triliun, tumbuh 6 persen secara tahunan (YoY). Dari total GTV ini, perseroan berhasil mengantongi pendapatan bruto sebesar Rp6 triliun, melesat 14,3 oersen. Pertumbuhan pendapatan bruto yang lebih tinggi dari kenaikan GTV menunjukkan manajemen mampu mengoptimalkan mesin pendapatan dengan memonetisasi semua kekuatan unit bisnis.

Perusahaan teknologi dengan ekosistem terbesar di tanah air ini berhasil mencetak pendapatan bersih senilai Rp3,3 triliun, melonjak 123 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,5 triliun. Meski masih membukukan kerugian Rp3,9 triliun, GOTO secara perlahan mulai membalikkan keadaan. Sebagai pembanding, rugi bersih GOTO pada kuartal I/2022 mencapai Rp6,6 triliun. Artinya rugi bersih tersebut membaik signifikan sebesar 41 persen dalam setahun terakhir. (Fhd/B)

Sentimen: positif (99.6%)