Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Apple
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Tangerang
Korban Ungkap si Kembar Rihana-Rihani Penipu iPhone Ada yang Bekerja di Kemendag
Merdeka.com Jenis Media: Nasional
Merdeka.com - Kasus penipuan pre-order iPhone dengan terduga pelaku si kembar Rihana-Rihani masih terus diusut. Tak tanggung-tanggung, si kembar ditaksir mengantongi cuan hingga Rp35 miliar.
Salah satu korban Vicky Fachreza mengungkap salah satu dari si kembar merupakan pegawai Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Pegawai kantor Kemendag sama Rihani," ungkap Vicky saat berbincang dengan merdeka.com, beberapa hari lalu.
2 dari 5 halaman
Vicky merinci, mengenal sosok Rihani dari teman istrinya yang bekerja di Kemendag. "(Rihani) Kenal dari temannya (istri) saja," tuturnya.
Vicky menceritakan membeli iPhone 12 Pro Max 128 gigabyte dari Rihani seharga Rp15,5 juta. Padahal harga di pasaran menurut Vicky, iPhone 12 Pro Max 128 gigabyte berkisar Rp17 jutaan.
"iPhone 12 Pro Max 128 gigabyte, istri saya dapat Rp15,5 juta," kata salah satu korban, Vicky Fachreza saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (6/6).
3 dari 5 halaman
Handphone itu dibeli Vicky dari Rihani setelah mendapat rekomendasi dari sahabat sang istri. Pembelian iPhone 12 Pro Max dilakukan Vicky mengawali pesanan handphone produksi apple selanjutnya kepada Rihani.
Vicky lantas melakukan pre-order pelbagai jenis produk apple kepada Rihani untuk kembali dijual. Transaksi pertama berlangsung mulai Juni-Oktober 2021. Transaksi itu berjalan mulus dengan Vicky menerima 500 unit handhone dari Rihani.
Namun periode November-Maret 2022, transaksi barang dikirim Rihani macet. Total 443 unit barang pesanan belum dikirim hingga hari ini. Padahal dana Vicky yang sudah masuk untuk periode tersebut mencapai Rp5,8 miliar untuk beragam jenis barang apple.
"Jenis handphone 443 unit terdiri dari iPhone 12 series, 13 series, macbook, airpods, ipad," kata Vicky.
4 dari 5 halaman
Korban Bukan Satu Orang
Rupaya bukan hanya Vicky yang menjadi korban penipuan Rihani. Korban lain dengan nilai transaksi dalam kurun waktu antara Oktober 2021 sampai dengan Maret 2022, juga banyak dengan taksiran total kerugian korban mencapai Rp35 miliar.
Vicky mengatakan, setelah para korban terus menanyakan kelanjutan barang dipesan, pada April 2022, akhirnya para korban dipanggil Rihani bersama Rihana. Para korban dikumpulkan dan dipertemukan di kediamannya kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
"Saat itu, kami mengetahui satu sama lain sesama korban yang terlibat di luar nominal kerugian saya dan istri ada yang mencapai kerugian mulai dari ratusan juta, Rp4,6 miliar, Rp2,5 miliar, Rp9 miliar, Rp5 miliar dan angka fantastis yang lainnya," kata Vicky.
5 dari 5 halaman
Sentimen: negatif (99.2%)