Sentimen
Positif (98%)
29 Nov 2022 : 11.07
Partai Terkait

Buntut Kode-kode Soal Capres, PDIP Disarankan Segera Tegur Jokowi Agar Tak 'Genit' Politik

29 Nov 2022 : 18.07 Views 2

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

Buntut Kode-kode Soal Capres, PDIP Disarankan Segera Tegur Jokowi Agar Tak 'Genit' Politik

Suara.com - Gonjang-ganjing politik jelang 2024 makin memanas, tak jarang elite bermanuver. Tak terkecuali Presiden Joko Widodo atau Jokowi, kekinian ia kerap melempar kode terkait sosok capres.

Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, seharusnya PDIP melakukan teguran terhadap Jokowi sebagai kader, karena kerap memberikan kode-kode dukungan atau endorse calon presiden untuk Pilpres 2024.

Mahfum diketahui, PDIP sudah tegas menyampaikan, bahwa masalah capres ditentukan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Ada baiknya Jokowi ditegur oleh PDIP, agar tidak lagi lakukan kegenitan politik. Sikap politis sudah cukup dilakukan kader PDIP yang lain, bukan Presiden," kata Dedi saat dihubungi Suara.com, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga: PDIP Ditantang Pecat Jokowi Karena Kaesang Tampak Mendekat ke PSI: Jangan Beraninya Cuma Sama Pengurus Daerah

Menurut Dedi, PDIP akan dirugikan dengan adanya manuver-manuver politik yang dilakukan Jokowi. Apalagi, dalam survei disebutkan, kepercayaan publik terhadap pilihan politik Jokowi sangat rendah.

"PDIP cukup dirugikan dengan manuver Jokowi secara politik, terbaru data IPO menunjukkan kepercayaan publik pada pilihan politik Jokowi cukup rendah, hanya 19 persen publik yang akan ikuti pilihan Jokowi," tuturnya.

"Jika sikap Jokowi diteruskan, bukan tidak mungkin publik juga jengah dengan PDIP," sambungnya.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan, sangat aneh jika ada seorang presiden berkumpul dengan relawannya kemudian memberikan dukungan kepada kelompok atau figur tertentu untuk kontestasi nasional.

"Sangat aneh ada Presiden di tengah periode rajin membersamai relawan politik, dan secara tegas memberikan dukungan pada kelompok tertentu. Padahal Presiden adalah pemimpin tertinggi untuk semua, ia bukan politisi lagi, tetapi negarawan," imbuh Dedi.

Baca Juga: Jokowi Blusukan ke Pasar Tradisional Malaysia, Bikin Pedagang Terharu

Manuver Jokowi Soal Capres

Sentimen: positif (98.5%)