Sentimen
Positif (100%)
8 Jun 2023 : 16.15
Tokoh Terkait

Dampak Makanan Olahan Terhadap Kesehatan: Mengenali dan Mengatasi Ancamannya

Indozone.id Indozone.id Jenis Media: News

8 Jun 2023 : 16.15
Dampak Makanan Olahan Terhadap Kesehatan: Mengenali dan Mengatasi Ancamannya

INDOZONE.ID - Makanan olahan telah menjadi bagian integral dari pola makan modern kita. Dalam upaya untuk memperpanjang umur simpan dan meningkatkan rasa, makanan olahan mengalami berbagai proses seperti pengawetan, pengolahan termal, dan penambahan bahan kimia.

makanan olahan (Z Creator/Syaiful Amin)

Namun, kita perlu meningkatkan kesadaran terhadap dampak yang ditimbulkannya terhadap kesehatan manusia. Konsumsi makanan olahan yang tinggi garam, gula tambahan, dan lemak jenuh menjadi perhatian utama karena keterkaitannya dengan berbagai masalah kesehatan.

Perlu diingat bahwa semua makanan olahan  telah melalui berbagai proses pengawetan, pengolahan termal, dan penambahan bahan kimia untuk memperpanjang umur simpan dan meningkatkan rasa. Bukti-bukti penelitian telah mengungkapkan hubungan antara konsumsi makanan olahan yang tinggi dengan risiko obesitas.

Baca Juga: Jangan Kalap! Ini 3 Tips Cegah Obesitas Usai Santap Menu Lebaran

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Rauber et al. (2020) yang berjudul "Ultra-Processed Food Consumption and Risk of Obesity: A Prospective Cohort Study of UK Biobank," diketahui bahwa konsumsi makanan olahan yang lebih tinggi berisiko lebih tinggi terhadap indikator obesitas.

Lebih lanjut, laporan "Dietary Reference Intakes for Sodium and Potassium" yang ditulis oleh National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine (2019) juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan olahan yang tinggi garam dapat berkontribusi pada tekanan darah tinggi dan risiko penyakit jantung.

Selain itu, penelitian oleh Almarshad et al. (2022) dengan judul "Relationship between Ultra-Processed Food Consumption and Risk of Diabetes Mellitus: A Mini-Review" menyebutkan bahwa konsumsi makanan olahan sangat terkait dengan kejadian obesitas, peningkatan resistensi insulin, tingkat IMT (indeks massa tubuh), lingkar pinggang, dan tingkat kolesterol LDL (kolesterol jahat).

Namun, kekhawatiran terhadap makanan olahan tidak hanya terbatas pada dampak-dampak tersebut. Makanan olahan juga diketahui memiliki kandungan gizi yang rendah.

Thompson dan Johnson (2022) dalam penelitian mereka yang dipublikasikan di "The Journal of the American College of Cardiology" menyatakan bahwa konsumsi makanan olahan dapat mengurangi asupan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan penting yang ditemukan dalam makanan segar.

Hal ini tentu saja dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Tak hanya itu, penelitian juga telah mengungkapkan bahwa makanan olahan, terutama yang tinggi gula tambahan, dapat memiliki efek mirip kecanduan. Penelitian oleh Gearhardt dan DiFeliceantonio (2022) menyebutkan bahwa makanan olahan dapat mempengaruhi kebiasaan makan dan mengaktifkan mekanisme kecanduan yang serupa dengan obat.

Hal ini berpotensi menyebabkan konsumsi berlebihan dan masalah kesehatan terkait seperti kelebihan berat badan dan penyakit metabolik.

Dalam mengatasi dampak makanan olahan, peran pendidikan dan kesadaran masyarakat sangatlah penting. Penelitian oleh Chinie et al. (2021) dalam jurnal "The Impact of Awareness Campaigns on Combating the Food Wasting Behavior of Consumers" menjelaskan bahwa edukasi yang efektif dan kampanye kesadaran dapat mempengaruhi pola makan dan preferensi konsumen terhadap makanan olahan.

Baca Juga: Kenalan dengan Sirka Yuk, Solusi Buat Wanita Obesitas yang Kesulitan Turunkan Berat Badan

Melalui pendidikan yang tepat, masyarakat dapat memahami risiko dan dampak negatif yang terkait dengan konsumsi makanan olahan secara berlebihan, serta mempelajari pentingnya memilih makanan segar dan minim olahan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Sebagai bagian dari pola makan sehat, disarankan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan yang kaya akan nutrisi. Misalnya, buah-buahan segar, sayuran hijau, biji-bijian utuh, protein sehat seperti ikan, unggas tanpa kulit, dan kacang-kacangan. Penting juga untuk membatasi konsumsi makanan olahan yang tinggi garam, gula tambahan, dan lemak jenuh.

Dengan mengadopsi pola makan yang seimbang dan mengutamakan makanan segar, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan konsumsi makanan olahan.

Makanan olahan memiliki dampak yang perlu diwaspadai terhadap kesehatan manusia. Konsumsi berlebihan makanan olahan dapat berkontribusi pada masalah kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, peradangan, dan rendahnya asupan gizi.

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya makanan olahan dan mengedukasi tentang pentingnya memilih makanan segar dan minim olahan untuk menjaga kesehatan kita.

Dengan memperkuat pengetahuan kita tentang pola makan yang sehat dan melakukan pilihan yang bijak dalam konsumsi makanan, kita dapat meraih hidup yang lebih sehat dan bugar.

Artikel Menarik Lainnya: 

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Sentimen: positif (100%)