Sentimen
Negatif (80%)
7 Jun 2023 : 17.09
Informasi Tambahan

Grup Musik: Coldplay

Tuai Kontroversi, Jokowi Klarifikasi Soal Cawe-Cawe Politik

8 Jun 2023 : 00.09 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Tuai Kontroversi, Jokowi Klarifikasi Soal Cawe-Cawe Politik

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan klarifikasi soal cawe-cawe politik. Kabar terkait cawe-cawe tersebut sempat mencuri perhatian publik.

Hal itu diungkapkan Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli Kurnia usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta. Adapun dia bertemu kepala negara untuk melaporkan kepengurusan baru KAHMI.

Doli menyampaikan, cawe-cawe yang dimaksud Jokowi adalah dalam konteks memastikan presiden dan wakil presiden yang terpilih pada Pilpres 2024 bisa menyamakan persepi untuk menghadapi kenyataan yang tidak mudah.

"Tadi beliau sampaikan klarifikasi soal cawe-cawe, jadi konteksnya Presiden sebetulnya ingin menyampaikan kepada siapa pun yang akan menjadi penerus atau presiden dan wakil presiden pada periode akan datang, itu harus mempunyai persepsi yang sama dalam menghadapi realitas yang tidak mudah, tetapi peluangnya besar," kata Doli sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara Senin, 4 Juni 2023.

Baca Juga: Siswi SMP di Jambi Dipolisikan gegara Kritik Pemkot dan Perusahaan China, Mahfud MD Buka Suara

Doli menuturkan, saat ini merupakan momentum bagi Indonesia untuk bisa melompat lebih tinggi lagi. Hal itu bukan tak mungkin terjadi karena adanya sumber daya yang dapat membawa Indonesia menjadi negara maju. Oleh sebab itu, semua pihak harus terlibat, termasuk juga Presiden.

"Saya kira keterlibatannya bagaimana menyampaikan pesan-pesan untuk kepentingan bangsa dan negara, serta kemajuan yang akan dicapai," kata Doli.

Lebih lanjut Doli menuturkan, Jokowi menyadari atas posisinya sebagai presiden, kepala negara dan kepala pemerintahan. Bahkan, kata dia, Jokowi juga sadar bahwa dalam proses politik melibatkan para pimpinan parpol tanpa adanya campur tangan presiden.

"Beliau sadar betul tentang posisi beliau sebagai Presiden, Kepala Negara, dan Kepala Pemerintahan. Beliau sadar juga bahwa proses politik pada pemilu lebih melibatkan pimpinan-pimpinan partai politik yang Pak Presiden juga tidak ada di dalamnya,” ucap Doli.

Baca Juga: Empat Tersangka Penipuan Tiket Coldplay Diringkus, Keuntungan Capai Rp20 Juta Lebih

Dalam konteks cawe-cawe, kata Doli, keterlibatan Jokowi hanya ingin memastikan semua pihak memahami situasi dan kondisi serta mempunyai tekad yang sama untuk terus menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih baik.

Selain itu, lanjut dia, Jokowi juga menyampaikan harapan agar siapa pun presiden dan wakil presiden terpilih dapat melanjutkan upaya Indonesia melompat menjadi negara yang jauh lebih maju lagi.

"Itu ada dalam kurun waktu 10-13 tahun yang akan datang. Proses transisi ini tentu harus dijaga bersama, menjadi hal positif, produktif untuk menjadi kemajuan bangsa dan Indonesia ke depan," ujar Doli.***

Sentimen: negatif (80%)