Sentimen
Negatif (99%)
6 Jun 2023 : 23.45
Informasi Tambahan

Institusi: UGM, FH UGM

Kab/Kota: Yogyakarta

Kasus: korupsi

Denny Indrayana Sebut Mahfud MD Cium Vahmada Ahsana Amala di Australia

7 Jun 2023 : 06.45 Views 3

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Denny Indrayana Sebut Mahfud MD Cium Vahmada Ahsana Amala di Australia

POJOKSATU.id, JAKARTA – Perseteruan pakar hukum tata negara Prof Denny Indrayana dengan Menkopolhukam Prof Mahfud MD semakin panas sejak seminggu terakhir.

Perseteruan itu bermula ketika Denny Indrayana mengaku mendapatkan bocoran bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024.

Mahfud MD lantas menanggapi pernyataan Denny Indrayana. Ia meminta polisi dan MK mengusut dugaan kebocoran informasi soal putusan MK terkait sistem pemilihan legislatif.

Belakangan, Denny Indrayana dilaporkan ke polisi. Ia dianggap telah membocorkan rahasia negara.


Spekulasi liar terkait perseteruan Mahfud dan Denny pun merebak di media sosial.

BACA :  Denny Indrayana Ungkap Suap Rp 5 Triliun untuk Ketum Parpol, Tulis Surat Terbuka ke Megawati

Denny lantas meluruskan spekulasi tersebut. Ia mengesankan tidak sedang berseteru dengan Mahfud.

Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) itu lantas memuji Mahfud setinggi langit.

“Banyak isu yang berseliweran soal relasi dan komunikasi saya dengan Menkopolhukam Prof. Moh. Mahfud MD. Beberapa tidak tepat dan perlu diluruskan,” terang Denny Indrayana dalam tulisannya berjudul ‘Prof. Mahfud, Sumber Kredibel, dan Suap Rp 5 Triliun’ yang dibagikan di twitter @dennyindrayana, Selasa (6/6/2023).

Denny Indrayana menganggap Mahfud sebagai senior sekaligus guru. Keduanya sama-sama memperjuangkan penegakan hukum yang adil.

“Profesor Mahfud bukan hanya senior, tapi Guru saya. Saya percaya kapasitas-intelektual dan integritas-moral Beliau yang tak terbeli. Perjuangan kami sama, menegakkan hukum Indonesia yang adil, tanpa mafia, tanpa korupsi,” kata Denny.

BACA : Fahri Hamzah Blak-blakan Sebut Capres Rp 5 Triliun

Denny mengaku banyak belajar dari Mahfud yang tak lain adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

“Saya belajar dan mencontoh Beliau, soal strategi mentwit perkara hukum, dari ruang gelap ke ruang terang publik, agar lebih terkontrol dan mudah diawasi. No Viral, No Justice,” jelas Denny.

“Seandainya Jokowi menjadikan Prof. Mahfud sebagai cawapresnya di 2019, maka saya pasti akan memilih Beliau,” tambah Denny.

Ia mengaku sering bersilaturrahmi dan berdiskusi dengan Mahfud.

“Karena kesamaan visi-misi dan kesamaan kerisauan bidang hukum itulah kami sering bersilaturahim, sejak di Yogyakarta, tempat kami sama-sama menuntut ilmu di Fakultas Hukum UGM. Maha Guru kami sama, salah satunya Profesor Maria SW Sumardjono, selamat ulang tahun ke-80 Ibu!,” imbuh Denny.

Meskipun sekarang Denny tinggal di Jakarta dan Melbourne Australia, ia masih sering bertemu dengan Mahfud.

“Jika di Jakarta, saya minta waktu bertemu dan mediskusikan situasi dan kondisi hukum aktual, saling bertukar informasi, dan coba mencari solusi,” katanya.

Menurutnya, Mahfud adalah pejabat negara yang paling mudah ditemui, tanpa protokoler yang rumit.

“Cukup pagi janjian lewat pesan WA, malamnya saya sudah diterima di rumah dinas Beliau,” ujar Denny.

Mahfud selalu menyempatkan mampir ke kediaman Denny saat sedang berada di Melbourne, Australia.

“Terakhir pertengahan Maret lalu, kami ngobrol santai sambil menikmati daging panggang barbekyu dan seruputan teh hangat di gubuk mungil saya di Melbourne, Australia,” jelas Denny.

Bahkan, Mahfud sempat mencium Vahmada Ahsana Amala saat berada di kediaman Denny di Australia.

“Saat akan pulang, Prof. Mahfud menyempatkan mencium sayang, mendoakan ananda Vahmada Ahsana Amala, lalu menarik tangan saya. Membisikkan satu perkara dugaan korupsi yang sedang dilaporkan ke KPK. Kami berbincang serius, sebelum Beliau pamit,” tandas Denny Indrayana. (rifky/pojoksatu)

Sentimen: negatif (99.8%)