Sentimen
Negatif (72%)
6 Jun 2023 : 11.43

Indonesia Jual Bijih Nikel Separuh Harga ke China, Negara Disebut Rugi Besar

6 Jun 2023 : 18.43 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Indonesia Jual Bijih Nikel Separuh Harga ke China, Negara Disebut Rugi Besar

PIKIRAN RAKYAT - Indonesia disebut mengalami kerugian besar dengan kebijakan penjualan yang dilakukannya kepada China. Kerugian tersebut dikatakan berasal dari penjualan bijih nikel.

Penjualan bijih nikel tersebut dikomentari oleh pengamat ekonomi, Faisal Basri. Menurutnya, penjualan yang dilakukan Indonesia bukan merupakan bentuk hilirisasi.

Sejak 2020, Indonesia telah menginisiasi hilirisasi nikel. Kebijakan tersebut diklaim memberikan nilai tambah mencapai USD 33 miliar atau sekira Rp514,3 triliun pada 2022.

Namun, nilai tambah tersebut rupanya dirasakan oleh masyarakat sepenuhnya. Dinilai Faisal Basri, kebijakan tersebut hanya menguntungkan pengusaha besar.

Baca Juga: Indikator Politik Sebut Elektabilitas Anies Baswedan Turun, Anggota DPR: Dibayar

"Yang terjadi kalau hilirisasi biji nikel diolah jadi pig nikel ekspor bukan dijadikan lanjutan industri kita hilirisasi malah menopang industrialisasi di China," kata Faisal Basri.

Setelah diteliti lebih jauh, Indonesia disebut menjual harga bijih nikel jauh dari pasaran. Harga jual bijih nikel di pasaran yaitu USD 80 per tahun, tetapi Indonesia menjualnya dengan harga USD 40 per tahun menurut Faisal Basri.

Kebijakan tersebut pun ditanggapi mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. Menurutnya, hilirisasi hanyalah kedok penjualan.

Baca Juga: Anies Baswedan Disebut Dijegal, Said Didu Ungkap Sejumlah Bukti

"Data ini menunjukkan bhw nikel kita diserahkan ke China dg bungkus hilirisasi dg harga setengah harga dunia," ujar Said Didu.

Akibat penjualan tersebut, Indonesia disebut mengalami kerugian yang besar. Bahkan, royalti berkurang sampai 50 persen.

"Akhirnya negara rugi sangat besar berupa pengurangan royalty sktr 50% dan bebas pajak shg tdk salah angka pak @FaisalBasri bhw yg tersisa di Indonesia hanya sktr 10 %," ucap Said Didu dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.***

Sentimen: negatif (72.7%)