Sentimen
Negatif (95%)
6 Jun 2023 : 10.34
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Club Olahraga: Persija Jakarta

Institusi: Paspampres

Kab/Kota: Senayan

Kasus: Tipikor, korupsi

Partai Terkait

Pesan Mahfud MD ke Denny Indrayana dan PKS: Tolong Anies Dijaga Agar Tetap Dapat Tiket Capres

6 Jun 2023 : 17.34 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Pesan Mahfud MD ke Denny Indrayana dan PKS: Tolong Anies Dijaga Agar Tetap Dapat Tiket Capres

PIKIRAN RAKYAT - Mahfud MD membenarkan klaim Eks Wamenkumham Denny Indrayana yang bercerita mendapatkan pesan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu. Pesan tersebut berkaitan dengan Pencapresan Anies Baswedan yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Pakar Hukum Tata Negara itu menuturkan, mendapat pesan dari Mahfud DM agar membantu Anies Baswedan untuk 'bertarung' di Pilpres 2024. Menurut Mahfud MD, dengan pencapresan Anies Baswedan, demokrasi di Indonesia menjadi lebih sehat.

Akan tetapi, Denny Indrayana tak mau menduga-duga terkait maksud di balik pesan dari Menko Polhukam tersebut. Dia menekankan, berpikir positif bahwa Mahfud MD benar-benar peduli atas demokrasi di Tanah Air.

Pesan itu pun dibenarkan oleh Mahfud MD. Tidak hanya kepada Denny indrayana, pesan tersebut juga disampaikan kepada Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Baca Juga: Indikator Politik Sebut Elektabilitas Anies Baswedan Turun, Anggota DPR: Dibayar

"Bukan hanya Denny yang saya minta, Ketua Umum PKS juga saya minta 'tolong Anies dijaga agar tetap mendapat tiket (Capres)'. Nanti yang dituduh, kalau enggak dapat tiket, pemerintah," katanya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin 5 Juni 2023.

Bukan tanpa alasan pesan itu disampaikan Mahfud MD kepada Denny Indrayana dan Ahmad Syaikhu. Jika Anies Baswedan gagal menjadi calon presiden (Capres) 2024 nanti, Pemerintah dituduh menjegal mantan Gubernur Jakarta tersebut.

"Saya pesan ke Denny, tolong itu dijaga. Jangan sampai dari internalnya nanti yang gagal, kan gitu. Kalau pemerintah enggak akan ikut-ikut," ucap Mahfud MD.

Begitu juga dengan Ahmad Syaikhu, dia memberikan pesan serupa saat Presiden PKS itu datang ke kediamannya. Tidak hanya terkait pencapresan, dia juga membahas terkait tawaran untuk menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

"Saya sampaikan juga itu kepada Ketua Umum PKS Pak Syaikhu ketika datang ke rumah saya, menjajaknya 'Bagaimana kalau bapak menjadi Cawapresnya Anies?', saya bilang 'jangan saya, nanti malah pecah. Kalau nanti koalisinya enggak setuju, malah Aniesnya nanti enggak dapat tiket kalau partainya satu keluar'," tutur Mahfud MD.

Baca Juga: Anies Baswedan Tak Dapat Undangan Khusus untuk Nonton Formula E, Geisz Chalifah Sentil Panitia

"Sama pesan saya kepada Denny. Nah saya akan jaga Pemilunya agar pemilu terselenggara," ujarnya menambahkan.

Mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menyebutkan jika eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dijegal. Ia mengkungkapkan sejumlah hal yang menurutnya menjadi bukti.

Anies Baswedan pada saat ini sedang mencalonkan diri sebagai bakal calon Presiden (bacapres). Namun, pihak yang berada di kubunya menilai jika mantan Menteri Pendidikan Kebudayaan itu dijegal.

Beberapa hal yang dinilai menjadi bukti diungkap oleh Said Didu. Hal tersebut yakni keterlibatan Anies Baswedan dalam sejumlah agenda olahraga dari sepak bola hingga Formula E.

Baca Juga: Daftar 6 Nama yang Diprediksi Jadi Cawapres Anies Baswedan dalam Pilpres 2024

Di sektor sepak bola, Anies Baswedan disebut-sebut dihentikan oleh Paspampres untuk turun bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke lapangan ketika Persija Jakarta memenangi ajang Piala Presiden 2018. Pada tahun tersebut, ia masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Anies hendak mendampingi Jokowi ke podium, tetapi dicegat oleh Paspampres. Insiden tersebut pun langsung ramai di media sosial.

Sementara itu, pada ajang balap mobil listrik, Formula E 2023, Anies Baswedan tidak mendapatkan undangan untuk hadir. Bahkan, ia dikabarkan membeli tiket sendiri untuk dapat menyaksikan kompetisi yang pernah digagas olehnya.

Sementara itu, pada awal Anies Baswedan menggagas Formula E, banyak pro dan kontra. Ia juga dicurigai melakukan tindak pidana korupsi pada saat merancangkan kompetisi tersebut.

Tidak hanya itu, ketika Anies Baswedan mengadakan Formula E, PT Pertamina tidak menjadi sponsor. Hal tersebut berbeda dengan ajang balap mobil listrik yang baru-baru ini diselenggarakan.***

Sentimen: negatif (95.5%)